Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

19 September, 2025

Pembiaran yang tidak seharusnya (bagian 1)

Kemarin,18 September 2025 di sela-sela bimbingan dengan Prof, saya mampir ke salah satu warung di kampus. Gado-gado dan air es jeruk menjadi menu yang menghilangkan lapar dan dahaga. Saya menikmati makan gado-gado sambil celingak-celinguk melihat tingkah polah para mahasiswa S1 yang mulai ramai ke kantin. Saat menu makan siang saya hampir selesai, sekelompok mahasiswa yang terdiri dari sekitar 6 mahasiswa pas di belakang tempat saya duduk berbicara dengan nada-nada agak keras. Suaranya mereka cukup lantang. Saya merasa biasa saja karena bagi saya sama saja dengan mahasiswa lain yang saya perhatikan dari tadi. Namun tiba-tiba satu orang diantara mereka berbicara dengan kata-kata yang menurut saya agak kasar. Kata anj*r keluar dari mulut si mahasiswi, kemudian kata yang sama juga keluar dari si mahasiswa. Tak lama kemudian keluar lagi dari mulut mahasiswi lainnya. Lho……, kenapa begini? saya kemudian browsing apa arti dan maksud kalimat itu. Nah saya dapatkan bahwa dalam bahasa gaul sehari-hari orang lebih mengenal bahasa ini dengan bahasa kasar. Dan memang ketika mereka mengucapkan kalimat itu kalau ditelisik adalah pernyataan yang kurang lebih se makna. Bukan sebagai arti kata di KBBI. 


Saya memandang ke arah mereka dan salah satu mahasiswi memperhatikan saya, kemudian berpaling dan lanjut ngobrol lagi. Saya kemudian membiarkan mereka dengan anggapan "ah, barangkali kata itu hanya akan mereka ucapkan sekali-kali saja, karena mungkin ada sesuatu yang kurang mereka setujui". Namun ternyata anggapan saya salah besar. Satu persatu kata-kata itu keluar dari mulut mereka! Kalimat dengan kata itu ternyata kemudian mulai mengalir ke kata-kata yang lebih jelas. A*u, bang*at dan lain-lain mulai mengalir dengan lancarnya. Hati saya menjadi bergejolak. Ini mahasiswa kenapa begini, kok jadi seperti orang tidak berpendidikan? Akhirnya saya membalikkan badan," Mohon maaf mas mbak kok bahasanya kasar begitu ya? saya menjadi nggak nyaman mendengarnya". Grrr, saya sudah tak tahan lagi, mau nggak mau suka atau tidak suka, mereka juga harus mendengar kalimat dari saya bahwa apa yang barusan mereka ucapkan dan katakan itu kasar dan tidak sopan. Bukankah mereka mahasiswa, kaum terpelajar, kaum terdidik, intelektual, kenapa mereka ungkapkan intelektualitas mereka dengan kata-kata kotor seperti itu?? atau jangan-jangan intelektual mereka sebatas itu? ah, tidak mungkin. Mereka telah di didik dari tk, sd, smp, sma dan saat ini sedang kuliah. tidak mungkin mereka tidak diajarkan bahwa kalimat-kalimat seperti itu kasar dan tidak sopan. Mereka adalah pemimpin yang akan memimpin negeri ini nantinya. Mereka adalah pejabat negara yang saya cintai ini nantinya.

Setelah mengucapkan kalimat saya yang cukup singkat, saya memperhatikan ekspresi mereka.  Mereka langsung menunduk dan meminta maaf. "Saya juga mohon maaf, saya merasa tidak nyaman mendengar kalimat-kalimat seperti itu." ucap saya. Segera setelah itu saya menghabiskan beberapa suapan gado-gado saya. Dengan kepala berkecamuk saya membayar makanan dan membeli beberapa gorengan dan beranjak dari tempat tersebut.



baca lanjutannya..

13 September, 2025

Obat mujarab untuk jiwa dan fisik

Hidup di dunia ini memang kalau dipikir-pikir menjadi pelik. Untuk hidup kita diberi masalah. Masalah itu lah yang kemudian menjadikan kita tetap hidup. setiap masalah ada sumbernya dan setiap permasalahan pasti ada solusinya. filosofi hidup seperti ini kadangkala menjadi terlupakan oleh kita sehingga kepelikan hidup dirasa tak ada ujungnya. Alih-alih menyelesaikan masalah, malahan menambah permasalahan itu sendiri.

        Tapi, inilah hidup diatas dunia yang fana dan sebentar. berbagai cobaan dan rintangan akan datang silih berganti sebagai ujian hidup. Haruslah dilalui dan diselesaikan dengan hati lapang dan penuh ridho. Pada hakikatnya, kalaulah bukan kita yang menyelesaikan rintangan dan halangan tersebut, halangan dan rintangan itu akan selesai dan berakhir juga. Yang akan menyelesaikannya adalah orang lain dan jika bukan orang lain, maka waktu akan mengakhirinya. Kenapa demikian? karena semua yang di dunia ini akan berakhir. setiap segala sesuatu telah Allah tetapkan waktu-waktunya. semuanya Allah berikan awal dan kemudian Allah tetapkan akhirnya. 

        Kita terkadang membawa besar masalah yang sebenarnya kecil dalam timbangan akhirat. Masalah pekerjaan atau studi. Barangkali ketika kita berhadapan dengan masalah tersebut, seringkali masalah itu sangat rumit untuk diselesaikan. Dan jikapun bisa diselesaikan memakan waktu yang sangat panjang. itu dalam pikiran kita. Padahal logika itu terkadang tidak sepenuhnya benar. Ketika kita berpikir dalam alur otak yang berada di ruang tengkorak kepala kita yang sempit, maka seakan-akan buntu saja jalan yang akan kita lalui. terbayang oleh kita dua saja jalan yang ada, rumit dan waktu yang lama. Namun, kalaulah kemudian kita berbagi dengan orang yang tepat dan kita bisa mendengarkan dengan hati yang lapang dan penerimaan yang baik, persoalan kita dianggapnya mudah saja diselesaikan. 

             Ada satu hubungan sebab akibat kemudian yang tanpa disadari oleh kita ketika kita terjebak dalam logika berpikir yang salah terhadap masalah kita. Hubungan itu adalah rusaknya fisik dikarenakan non fisik. Hubngan yang ganjil. Namun ini adalah realita yang terjadi. Ketika jiwa kita merasa sedih, suntuk, merasa banyak masalah, tidak bisa ini tak bisa itu, sulit, rumit dan lain sebagainya, tiba-tiba kemudian penyakit fisik silih berganti datang. sakit lambung, sakit kepala, susah tidur, badan lemas, tidak enak makan, pandangan kabur, dan lain-lain. Satu penyakit diobati, penyakit lain kemudian datang menggantikan. Penyakit pengganti diobati, datang lagi penyakit lainnya, begitu terus silih berganti. 

         Ternyata ada hubungan sebab akibat yang kuat antara kondisi jiwa dengan kondisi fisik manusia. para ahli kesehatan meneliti, ternyata ada reaksi kimiawi yang terjadi dalam tubuh ketika jiwa dalam kondisi baik atau kurang baik. Misalnya saja ketika seseorang berada dalam kondisi merasakan ada ancaman terhadap dirinya maka otak akan mengirimkan sinyal ke Amigdala dimana Amigdala ini akan mengaktifkan Hipotalamus. Hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat komando yang mengirimkan sinyal melalui saraf simpatik untuk merangsang kelenjar adrenal mengeluarkan hormon adrenalin ke aliran darah. Hormon ini berfungsi untuk menyiapkan tubuh bereaksi terhadap ancaman yang datang tadi dengan meningkatkan respon yang diistilah kan dengan respon "fight-or-flight". Hormon adrenalin sangat bermanfaat sehingga kita bisa terhindar dari bahaya yang datang. 

        Kondisi cemas dan stress sama halnya dengan merasa terancam, hormon adrenalin akan diproduksi sebagai respon alami tubuh. Apa akibatnya jika cemas dan stres berkepanjangan dan hormon adrenalin diproduksi berlebih? ilmu kesehatan menyampaikan bahwa adrenalin yang berlebih dalam tubuh akan menyebabkan pusing, sakit kepala, mudah marah, jantung berdebar, keringat berlebih, pandangan kabur dan beberapa efek lainnya. Hal inilah rupanya yang menjadi jembatan antara kondisi kejiwaan seseorang dengan penyakit fisik yang timbul. 

        Setelah kita mengetahui berbagai persoalan yang datang ketika hidup di dunia dan hubungan sebab akibat yang muncul antara penyakit jiwa dan fisik, maka elok lah kiranya kita kembali merenungi diri kita sendiri. Apakah patut kita menjerumuskan diri dan jiwa ke dalam persoalan dunia yang 'seakan-akan besar' dan terjebak di dalamnya seakan-akan tidak ada lagi jalan keluar? tentu jawab nya tidak. yakini lah bahwa semua persoalan di dunia ini kecil dan pasti akan berakhir. Dengan demikian tubuh kita akan meresponnya dengan cara positif sehingga keseimbangan hormon dan fungsi tubuh lainnya terjaga. Insya Allah kita akan menjadi sehat jiwa dan raga.

baca lanjutannya..

12 Oktober, 2024

Perjuangan Seorang Laki-laki (Sopir)

 

Ilustrasi sebuah truk.

 Suatu hari dalam perjalanan ke Semarang (medio Juli 2024), saya merasakan bahwa motor berjalan agak kurang stabil. Saya merasa bahwa udara pada ban sudah mulai berkurang. Syukurlah pompa angin senantiasa saya bawa jika dalam perjalanan pulang atau pergi ke Semarang. Kecepatan motor saya kurangi kemudian beralih ke tepi. Tidak jauh sebelum menepi, saya melihat di depan ada mobil truk yang sedang terparkir dan kemungkinan sedang mengalami masalah karena terlihat ada orang yang sedang memperbaiki sesuatu pada roda bagian belakang. 

 Motor kemudian saya hentikan tepat di depan sebelah kiri dari mobil truk yang terparkir. Kebetulan bagian bahu jalan diberi pagar tembok yang terpancang sepeti besi namun bisa dilalui oleh motor. Ban motor saya periksa dan memang sepertinya perlu ditambah angin. 

 Sembari memompa ban motor, saya memperhatikan truk yang sedang terparkir dan sedang diperbaiki oleh seseorang. Sepertinya beliau sedang menggerakkan dongkrak untuk menahan beban truk. Ada kemungkinan ban belakang mobil tersebut bocor atau pecah. Beberapa saat saya perhatikan bapak yang sedang memperbaiki mobil tersebut kemudian berdiri dan berjalan. Beliau sepertinya adalah sopir tunggal dan tidak ada kenek atau asisten yang membantu. Namun, saat beliau berjalan sontak saya kemudian trenyuh melihat kondisi bapak tersebut. Apa yang membuat saya trenyuh adalah kondisi kaki beliau. Beliau berjalan hanya dengan satu kaki. ya Rabb, ampuni hamba yang kadang masih saja kurang bersyukur atas segala nikmat-Mu. Dengan tergopoh-gopoh beliau kemudian berjalan arah ke bagian depan mobil kemudian mengambil sesuatu alat yang menurut saya berat untuk diangkat. Kemudian berjalan kembali ke arah ban belakang untuk memperbaikinya. Saya perhatikan apa yang dibawa oleh truk yang disopiri oleh beliau, saya jadi tidak habis pikir dengan kondisi beliau tersebut. Barang bawaan pada truk tersebut adalah batu kali. Batu-batu yang seukuran kepala orang dewasa. Sebenarnya tidak akan masalah jika beliau hanya menyopiri saja dan tidak beranjak dari posisi sopir jika ada kenek yang membantu. Namun yang terjadi saat ini adalah menyopiri sendiri dan tidak ada kenek yang membantu. Tentulah akan sangat memberatkan dikala ada masalah seperti ini. Apalagi posisi saat ini adalah di tengah perkebunan yang tentu saja sepi. 

Beberapa saat saya berdiri di samping motor sembari sesekali memperhatikan apa selanjutnya yang akan diperbuat oleh bapak tersebut. Syukur-syukur nanti bisa membantu beliau jika dibutuhkan. Tidak berapa lama kemudian lewat truk lain yang juga membawa batu-batu kali. Truk itu kemudian melambat dan kemudian menepi persis di depan motor saya arah ke kanan. Truk berhenti dan sopir kemudian keluar dan mengganjal ban dengan batu. Beliau kemudian menyapa saya dan berbasa-basi menanyakan apa yang terjadi dengan motor saya. Saya menyampaikan ban kempes dan saya sudah menambah angin. Beliau berlalu kemudian menghampiri sopir truk yang sedang memperbaiki truk. Sampai pada tahap ini kemudian saya bersyukur ada teman bapak yang kondisinya disabilitas tadi yang datang membantu. Semoga nanti permasalahan truk tersebut bisa diatasi segera dengan bantuan teman-temannya. 

Akhirnya saya berlalu dari tempat tersebut dengan rasa syukur yang amat dalam. Syukur atas anugerah Allah yang tiada pernah kurang terhadap hidup ini. dan syukur atas hikmah kehidupan yang baru Allah hadirkan beberapa saat yang lalu. Semoga rasa syukur senantiasa menghias diri yang lemah dan lalai ini. Terlalu banyak waktu yang telah dilalui dalam kehidupan ini tidak dihiasi dengan kesyukuran. Padahal nikmat yang Allah karuniakan teramat banyak dan tak henti-hentinya. Semoga kejadian ini menjadi momen pengingat yang senantiasa hadir disaat-saat lemah dan kurangnya rasa syukur.

baca lanjutannya..

07 Agustus, 2024

Berjanji untuk taat kepada Allah

Ketaatan kepada Allah adalah sebuah kewajiban yang sudah seharusnya dilakukan oleh manusia. Allah menciptakan manusia dalam rangka untuk tunduk taat beribadah kepada-Nya. Dalam surat Ad Dzariyat ayat 56 Allah menegaskan bahwa tidaklah Ia ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam segala aspek yang dikandung didalamnya. Sudah barang tentu ibadah yang dimaksud adalah bentuk ketaatan manusia kepada penciptanya. Adapun definisi dari ibadah, maka segala aktifitas manusia bisa jadi akan bernilai ibadah. Rasulullah bersabda bahwa segala sesuatu yang dilakukan akan bernilai ibadah tatkala ia ditujukan untuk ketaatan kepada Allah. innamal a'malu binniyat. famankanat hijratuhu ilallahi warasulihi fahiratuhu ilallahi warasulihi. waman kanat hijrotuhu liddunya yusibuha awimraatin yankihuha fahijratuhu ila ma hajara ilaihi. sesungguhnya semua amal tergantung niatnya. barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena dunia yang akan diraihnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang dia hijrah kepadanya. 


Lautan kehidupan di abad modern saat ini demikian banyak ombak dan riak yang dihadapi oleh manusia, terutama orang beriman. Derasnya arus laut atau badai yang mengiringi juga akhirnya menggerus ketaatan kepada Allah. Pasang surut iman yang terjadi pada diri seorang beriman senantiasa akan silih berganti sebagai penanda bahwa orang-orang beriman itu adalah manusia biasa yang Allah takdirkan akan memiliki dosa. Adakalanya kadang larut dalam kemaksiatan. Memanglah sudah Allah sampaikan melalui lisan baginda Nabi, setiap anak adam itu berdosa. Demikian jelas dan gamblang baginda Nabi menyampaikan. Tidak ada yang luput darinya. Bahkan pun kadang dosa itu terjadi berulangkali disebabkan kelemahan dari si hamba tadi dalam menjaga dirinya. Godaan untuk bermaksiat dan berbuat dosa senantiasa hadir dalam diri seseorang, walaupun juga di dalam bisikan itu juga hadir sang malaikat Allah untuk mengingatkan. Disinilah kemudian pasang surut keimanan itu berperan aktif. Tatkala iman berada pada kondisi surut, maka boleh jadi terseret berbuat maksiat dan kelalaian. Namun jika kondisi keimanan sedang pasang, maka terhindar dari berbuat aniaya. Inilah potret kehidupan seorang hamba. Suatu ketika Rasulullah mendengar pengaduan dari sahabatnya tentang iman mereka yang memudar tatkala mereka tidak bersama beliau. Ketika mereka bersama baginda Nabi, dihadapan mereka seolah-olah ada syurga dan neraka yang selalu mengintai. Sangat berharap masuk ke syurga dan sangat takut akan neraka. Namun, tatkala mereka tidak bersama Nabi maka mereka seolah-olah lupa akan hal itu. Rasulullah kemudian menyampaikan kepada sahabatnya tentang iman yang turun naik. Bahkan kemudian beliau melanjutkan, jikalau iman para sahabat itu stabil terus niscaya mereka akan disalami oleh para malaikat di jalan-jalan. Subhanallah, mereka adalah generasi terbaik dari umat ini, namun demikian Rasulullah menyampaikan hal demikian kepada mereka. Apatah lagi kita sebagai orang-orang beriman di akhir zaman ini. ya Allah selamatkan kami.

baca lanjutannya..

08 Maret, 2022

Menceritakan berita

Pagi jelang siang ini dapat kalimat bagus dari pak dahlan iskan yang beliau dapatkan juga dari pelapak koran. Kalimat itu beliau gunakan dulu katanya untuk memotivasi karyawan beliau di jawa pos (beliau sudah minta maaf ke pak jacob). Penggalan kalimat itu adalah jangan memberitakan berita, tapi kalian harusnya menceritakan berita. So, baru tahu ternyata menceritakan berita itu ternyata berbeda dengan memberitakan berita. Dalam menulis sepertinya memang lebih bagus menceritakan berita daripada memberitakan berita. Dengan menceritakan berita, maka tentunya pembaca akan merasa ikut kedalam berita yang diceritakan.

baca lanjutannya..

05 November, 2019

Standar Ganda

Beberapa waktu belakangan ini muncul orang-orang yang menerapkan standar ganda dalam aktifitas kesehariannya. Di kala orang lain yang berbeda pemahaman dengannya melakukan sesuatu, maka secara kasar ia kemudian menghalangi dan menjatuhkan orang tersebut. Namun disaat ada orang lain yang satu pemahaman dengan dirinya melakukan sesuatu yang sama dengan dilakukan orang pertama, maka ia diam saja dan cenderung mendukung tindakan tersebut.
Sikap-sikap bertolak belakang ini semakin terlihat jelas dan semakin kentara. Adakah fenomena ini muncul dikarenakan seiring melemahnya posisi kaum muslimin dikala munculnya penguasa-penguasa zholim diantara pemimpin-pemimpin mereka?
Ah, akhir zaman ternyata menyiratkan tanda-tandanya.

baca lanjutannya..

28 Juni, 2016

Server Down !

Banyak kasus terjadi down nya server atau website, para pemegang kebijakan dan sebagian orang yang kurang paham tentang dunia administrator kemudian berteriak ( pakai tanda seru :) ). Ketika itu dunia seolah-olah runtuh. ( he.. tidak segitunya kali). Akibatnya sudah dapat diduga kemudian adalah terjadinya keributan. Seolah-olah grup-grup medsos, whatsapp, maupun BBM kemudian menjadi pasar dadakan. Pasar Kaget. Atau bahkan mungkin jadi pasar pagi :).
Di sisi lain, seorang administrator yang bertanggungjawab terhadap server tersebut sedang sibuk berkutat dengan benda mati. Dan terkadang mengomel serta menggerutu tak jelas. Kadang melihat benda mati yang dihadapinya tersebut seraya menghentakkan jari jemarinya dengan emosi. Terkadang juga menggerutu sambil berfikir jauh menembus penjuru gedung-gedung bertingkat 77 ! :)
Jika diamati dengan baik, maka seharusnya hal-hal seperti itu tidak lah mesti terjadi jikalau saja ada hubungan yang baik antara para pemegang kekuasaan dan para pemegang benda mati. Dua sisi yang terkadang berbenturan semestinya bisa dikorelasikan dan diambil jalan tengah. Orang yang bertanggungjawab terhadap kelancaran organisasi seharusnya belajar pada para ulama hadits dalam mengompromika dua hadits yang terlihat bertentangan. :D . Para ulama hadits kemudian bisa bersepakat terhadap jalan tengah yang diambil pada pertentangan tersebut.
Satu hal, bahwa terkadang untuk menjaga agar tidak terjadinya down sebuah server, seorang administrator hanya perlu menekan enter !
Di sisi lain, untuk menjaga agar tidak terjadinya down sebuah server, seorang pemegang kebijakan hanya perlu mengatakan, iya !
Lalu bagaimana dengan pasar kaget kita? he... he... biarkan saja menjadi pasar kaget dan kita nikmati semuanya. :D :D

baca lanjutannya..

18 Oktober, 2015

oma, mama dan kepindahan kami

malam tadi dapat kabar bahwa oma, nenek kandung dari istri ana telah berpulang ke rahmatullah...
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni dosanya dan memberikan tempat terbaik disisi Allah yang Maha Rahman. Dalam beberapa hari ini kondisi beliau memang kurang sehat dan cukup lemah.
Bukan lah sebuah kebetulan,namun tentu sudah menjadi rencana Allah SWT bahwa sebenarnya mama sedianya akan mengikuti wisuda S2 nya di UPI YPTK padang pada hari ini ( Ahad, 18 Oktober 2015 ). Ini tentunya sudah skenario dari Allah SWT dan tentunya ada hikmah dari setiap kejadian yang Ia ciptakan. Kabarnya mama tidak jadi ikut melaksanakan wisuda pada hari ini. Ya, mungkin itu adalah lebih baik, sehingga beliau bisa melepas kepergian ibunda ke peristirahatan sementaranya setelah perjuangan diatas dunia yang fana ini.
Selepas kepergian oma dan wisuda mama, berikutnya nanti adalah perpisahan dengan keluarga kecil kami, Ya, insya Allah, istri ana, salsabila dan khalid juga akan berangkat ke Purwokerto. Semoga kami semua tabah dalam menjalankan lika liku hidup di dunia ini. Bahwa pertemuan, berkumpul dan kemudian berpisah adalah sebuah sunnatullah yang pasti akan Allah laksanakan. Baik itu dalam kondisi siap atau tidak, kondisi sedih atau marah atau kondisi senang ataupun susah. Sunnatullah dan Allah tidak akan mengubah sunnah-Nya.

baca lanjutannya..

10 November, 2012

mereka menanggapi

Hari jum'at kemarin ana belanja kesebuah toko komputer. Toko komputer ini milik orang cina. Seperti biasa, toko komputer ini ramai dikunjungi oleh warga kota. Disamping harganya mirin, toko ini juga memiliki showroom berbagai jenis kebutuhan yang berkaitan dengan IT. Mulai dari suku cadang komputer hingga gadget-gadget teranyar.
Ana parkir kendaran dan segera meluncur ke dalam toko. Namun, ada yang berbeda kali ini. Dibagian depan saat kini mulai memasuki toko, kita disuguhi hingar bingar suara musik barat. hm.. gaya baru nih. Tapi, Innalillahi... video klip yang ditampilkan pada lagu ini sungguh keterlaluan. Pantas saja dari tadi beberapa anak sekolah dasar sudah berdiri di luar toko sambil terus memelototi layar lcd tersebut. Video yang ditampilkan terlalu vulgar.
Ana bersegera membeli kebutuhan yang ana inginkan berupa 2 card LAN. Kemudian membayarnya di kasir. Saat berada di dalam, terpikir oleh ana untuk menegur orang toko ini untuk menghentikan lagu-lagu dengan video vulgar tersebut namun ana lihat mereka terlalu sibuk dengan pelanggannya. hm, gimana yah... lihat jika dah agak sepi saja. akhirnya ana bayar harga kedua LAN CARD di kasir. Lihat-lihat kondisi pengunjung kyaknya belum sepi juga. Wah, susah juga. Biarin saja. Ana beranjak keluar dari toko tersebut. Ketika diluar ana melihat anak-anak SD masih menonton dari luar toko. Ana kembali berpikir untuk menegur pimpinan toko. Akhirnya ana tak jadi ke tempat parkir. Ana bulatkan tekad untuk menegur pimpinan toko tersebut. Hari ini hari jum'at, tak sepantasnya dikotori. bismillah..
Ana cari kesempatan saat pimpinan toko tidak sedang melayani orang pengunjung. Ana tanyakan, " maaf ko, boleh menyampaikan keluhan pelanggan ?". "ya. silakan. Apa itu?", jawab beliau. wah ini sebuah kesempatan baik."maaf ko, video klip yang ditampilkan kayaknya terlalu vulgar, kurang bagus untuk dilihat." sahut ana. Demi mendengar apa yang ana sampaikan terlihat si koko mulai serba salah."oh ya.", katanya singkat. "iya. makasih ya ko. mau menyampaikan itu saja"." ya, makasih".
Begitu ana selesai berbicara dengan beliau, segera dipanggilnya salah seorang pegawainya, entah apa yang mereka bicarakan. Ana kemudian meninggalkan ruangan dalam toko dan segera ke tempat parkir. Saat diparkiran ana terus mengawasi apakah video klip tersebut dihentikan atau tidak. Beberapa saat sebelum ana meninggalkan parkiran, ana perhatikan ternyata usulan ana tersebut ditanggapi. Musik berhenti. Alhamdulillah...
Sebuah pelajaran berharga, bahwa terkadang kita khawatir usulan kita untuk hal yang baik tidak ditanggapi padahal bisa jadi malah sebaliknya. Pada umumnya perusahaan atau toko bonafit memang sangat menjaga kenyamanan pelanggan dan khawatir jikalau pelanggan tidak nyaman terhadap pelayanan mereka.

baca lanjutannya..

25 November, 2011

Selamat Hari Guru Nasional

Terima kasih ana ucapkan kepada para guru ana yg sudah berjasa sangat besar dalam mengantarkan ana ke kondisi yg berpengetahuan. mereka diantaranya : 1. Buk warni (guru sd di sd inpres tampus ujung gading) sampai sekarang ana nggak ingat lagi wajah beliau 2. Pak khairuddin (guru kelas 2 kalau ndak salah, atau guru klas 3 sd di sd inpres ujung gading, tampus) 3. Buk dahliar (kepala sekolah di sd inpres juga) 4. metek (guru ngaji di tampus ujung gading) 5. buk emi elfia (guru sd 3 air bangis yis) 6. Buk Emi elfida (guru klas 4 sdn 3 airbangis, ) 7. Pak fakhruddin /pak Buyung Putih ( guru klas 6 sdn 03 air bangis) 8. guru-guru sdn inpres tampus ujung gading dan sdn 03 air baangis yang lain yang tidak semua merekak yg masih saya ingat namanya, tapi jikalau ketemu insya Allah masih ingat. 9. guru ngaji di ari bangis ( buk amnis dan keluarga) 10. guru-guru smpn 1 air bangis ( pak jon, pak siregar, buk nurlela, pak ucok, pak inang, pak ardinal (alm),pak jumiang, pak supratman jba, dll) 11. guru-guru semasa di mda air bangis yang penuh kenangan :) , ketika belajar tentang sewa menyewa (sewa bahasa air belajar bagis berarti celana sehingga dalam belajar banyak kelakarnya, dan ketika belajar bahasa arab melayu serta cerita tentang berbagai kisah nabi-nabi) 12. guru-guru sma ( buk yul, pak hermansyah, buk yas, buk asma, pak irwan, dan lain-lain) 13. dan mereka yang tidak bisa ana sebutkan satu persatu... semoga Allah swt membalas segala amal baik bapak dan ibu serta menempatkan amal-amal tersebut sebagai amal jariah. Amiin... Insya Allah kenangan yang telah berlalu tersebut menjadi bagian yang tak kan telupakan selamanya.

baca lanjutannya..

10 Oktober, 2011

Apa sih yang bisa membuat seorang manusia itu jadi bahagia ???

Pertanyaan ini rasanya sulit untuk dijawab... ah, kenapa ya??
adakah sesuatu yang membuat jiwa manusia itu merasa bahagia? ketentuan Allah telah berlaku padanya, namun ternyata kadang jiwa itu juga belum merasa tentram. Ketentraman manakah yang kemudian mengajaknya untuk merasa puas dengan segala pemberian-Nya ?
Dalam perjalanan manusia ternyata ada banyak hal tempat pelarian yang mungkin akan menjadikannya bahagia,
Melimpahnya harta
cantiknya istri
anak yang menyenangkan orang tua
mudahnya urusan dan lain sebagainya
berbagai macam hal ini ternyata belum lah cukup untuk ketentraman...
ah, apakah lagi yang dicari untuk kebahagiaan itu ?
Jawabannya tentu tak lain kecuali kembali menyeret diri ini kepada Dzat Yang Telah Menciptakannya, merasa cukup atas pemberian-Nya serta kemudian berusaha dengan sesungguhnya untuk senantiasa memperbaiki diri agar sesuai dengan keinginan-Nya

baca lanjutannya..

17 Agustus, 2011

nantikan rembulan

Saat hari-hari yang dilalui terlihat buram, senja datang bersegera bagai panah lepas dari busur. Malam datang sembari memberi aba-aba, binatang malam mulai bernyanyi dengan suara alam, seakan biduan yang menampilkan karya terbaik di depan tuan.
Jangan khawatir kawan, buramnya hari kan berganti dengan syahdunya rembulan.
senyumlah yang manis kawan sambil menantikan sang rembulan yang kan segera hadir.
ia kan teduhkan jiwamu sebagaimana ia beri kehidupan bagi tetumbuhan.
Kefanaan dan kehampaan marilah kita isi dengan jiwa yang penuh ghirah
Bersama pula kita kan gapai kenyataan.

baca lanjutannya..

27 April, 2011

Pelabuhan internasional

Hari jum'at sampai senin kemarin ana pulkam. Dari penyampaian beberapa orang, bahwa air bangis akan menjadi pelabuhan internasonal. Letak pelabuhannya di taluak tapang. Wah, mungkin akan sangat spektakuler nantinya. Tak lepas juga efek-efek yang ditimbulkan dari hal itu, efek positif dan negatif tentunya... Ada satu hal yang cukup membingungkan ana, tentang relokasi warga di sepanjang pantai air bangis. Apakah makna dari program itu sebenarnya? murni untuk kemajuan negerikah atau malahan menjerumuskan negeri ini ? wallahu a'lam. sepertinya butuh sharing juga nih dengan pemuka masyarakat, terutama pemangku adat tigo tungku sajarangan dan tentunya para pengambil kebijaksanaan di negeri ini. jangan sampai mereka memasukkan bara ke negeri mereka sendiri kemudian membakar ayah, ibu dan sanak saudara mereka.

baca lanjutannya..

24 Agustus, 2009

Demam Fesbok


Entah sejak kapan, ana pada akhirnya terseret diantara orang-orang yang lagi demam fesbok. Hm..., terkadang heran juga. Kalau dilihat keanggotaan, sebenarnya ana sudah lama ikut dalam jejaring situs tersebut. Jauh sebelum orang lain gencar berfesbok ria. Barangkali ketertarikan ini akibat sudah banyaknya teman-teman yang ikut andil dalam berkomunikasi disana. Ah, tak apalah. Namun patut juga diingat jangan sampai kita terlena dengan kesibukan di dunia maya ini. Sehingga lupa daratan. Lupa pada alam nyata kita yang sebenarnya.

baca lanjutannya..

20 Juli, 2009

Qonaah

Betapapun, sifat qonaah yang terpaut erat pada hamba Allah swt yang mulia pastilah senantiasa menawan hati. Karena itu jualah maka jiwa ana yang ringkih ini sulit untuk dilepaskan dari keinginan berkenalan, bersahabat dan bercengkerama dengan jiwa-jiwa bersahaja tersebut. Jiwa-jiwa yang menerima dengan kelapangan hati. Tanpa tendensi. Kehidupan yang bernuansakan keindahan alam akhirat. Alam yang tak nampak oleh mata yang lemah ini. Namun dapat dirasakan keberadaannya oleh jiwa-jiwa yang merindukan pertemuan dengan sang kekasih tertinggi.

baca lanjutannya..

12 Juli, 2009

Boleh tidak duduk seperti itu ?

"Uda, buliah ndak akahawat duduak mengangkang kalo ba honda ?". Pertanyaan itu muncul dari mulut adik ana yang juga seorang akhawat saat ana bonceng. Tak tahu ana mau jawab seperti apa. Permasalahan ini memang cukup rumit bagi ana sendiri. Karena ketika ana tanya kepada salah seorang ikhwah, beliau menyampaikan bahwa zaman dulu aisyah dan sahabat wanita lainnya juga pernah naik kuda. Jika naik kuda tentunya mereka duduk seperti itu juga. Wallahu a'lam, apakah hal itu benar atau tidak. Dan itu bisa dijadikan sebuah dalil atau tidak, ana kurang tahu. Dengan singkat kemudian ana jawab ," boleh, tapi kurang ahsan." hanya kalimat itu yang sanggup ana tuturkan dan tidak ana rinci lebih jauh.
Dalam pikiran ana berkelebat puluhan bahkan mungkin ratusan kejadian tentang representasi sang da'iah yang dibonceng dengan honda dan duduk sebagaimana layaknya kaum perempuan kebanyakan (duduk seperti laki-laki). Cara duduk, yang sudah biasa dan terlalu biasa bagi masyarakat kita dengan berbagai kondisi dan keadaannya. Ada alasan-alasan tertentu bagi mereka untuk duduk seperti itu saat dibonceng. Dan tentunya pada sebagian kasus kita memahami. Misalkan saja untuk bepergian jauh, ini alasan yang cukup kuat agar hal tersebut bisa dilakukan. Anak banyak, ini juga punya alasan yang kuat. Dan ana juga sependapat jikalau itu boleh dilakukan. Namun, yang ana tak habis pikir adalah perjalanan dalam kota, dan anak satu orang. Untuk alasan apa ya? Ah, biarlah mungkin ia punya alasan lain yang diluar itu dan kuat.
Tapi bagi kita yang belum pernah melakukannya ataupun yang sudah pernah melakukannya, maka hendaklah kita juga mengingat akan peran dan fungsi kita sebagai seorang perubah di masyarakat. Akan contoh dan teladan yang kita berikan. Jangan sampai nantinya masyarakat menjadikan kita sebagai rujukan untuk melakukan hal yang demikian kemudian dengan santainya kaum ibu duduk ( mangangkang ) saat dibonceng dan berkata ," ustadzah ...... saja seperti ini kok." Nah ........

Dulu waktu kecil, tak pernah tampak oleh kita cara duduk seperti itu. Namun belakangan di masayarakat hal demikian sudah menggejala. Ana pernah berpapasan dengan salah seorang ibu yang memakai sarung dibonceng oleh seseorang perempuan sambil duduk seperti itu. Dulu, juga amat jarang dan bahkan tak pernah nampak seorang akhawat atau ummahat yang dibonceng dalam kota dalam posisi duduk seperti laki-laki. Namun, saat ini kita bisa melihat. Dan bahkan tak perlu jauh-jauh mencarinya. Naudzubillah. Semoga kita tidak salah langkah nantinya dengan membiarkan hal demikian menggejala di masyarakat kita. Masih banyak tugas kita yang lain.
wallahu a'lam. Ana coba browsing dan ana mendapat sebuah pituah yang bijak dari Pitaruah ayah :

.......

Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang yaitu jangga, senjang ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di pasaran, kurang aja indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… ha, ado sambuangannyo di ujuangnyo tu ah…na’udzubillah..

Nah… cubo ayah bilang ayah papakan :

Sumbang duduak. Duduak sopan bagi padusi iyolah basimpuah, bukan baselo cando laki-laki, nan paliang tacacek bana kalau mancangkuang jo mancongkong sabalah lutuik batagakkan bak gaek duduak di lapau. Kok duduak di bangku di kurisi, rapekkan paho arek2, manyampiang agak salayang, nyampang mamakai rok singkek, usahlah kaki ditindiahkan, nak jan tasimbah nampak sajo. Baitupun duduak di honda, dibonceang atau mambonceang, ijan mangangkang abih2, manjajok dipandang urang. Itu sumbang duduak.

.........


(diambil dan ditulis ulang dari kaset “Pitaruah Ayah untuk Remaja Putri” surahan Angku Yus Dt. Parpatiah)

baca lanjutannya..

14 Juni, 2009

Pilihan

Apa yang terjadi tatkala kita dihadapkan pada pilihan sulit ? mau tak mau harus ada sebuah keputusan final. Ya Allah, kuatkan hamba-Mu ini. Lantunan pengharapan itu yang akan senantiasa memenuhi lisan-lisan kita tentunya. Semoga setiap langkah dan ucap kita senantiasa dalam keridhoaannya. Amiin

baca lanjutannya..

13 Juni, 2009

Antara iya atau tidak

Berat memang. Saat-saat ketika kita diuji dengan masalah-masalah prinsip yang kita pegang. Laksana kita memegang bara api disaat kita dalam kegelapan. Bara api dipegang agar dapat menerangi setiap langkah yang akan kita tempuh. Saat itu panasnya bara seakan menggerogoti setiap inchi tubuh kita. Namun tatkala bara kita lepas lantaran tak tahan dengan panas yang terus menggerogoti, maka kegelapan akan meliputi kita. Tak tentu arah kemana kaki akan melangkah.
Rabbi, Engkau telah hadirkan cahaya islam ini untuk kami maka teguhkan ia di dada kami.
Yaa Muqollabal quluub tsabbits qolbi 'ala diinika

baca lanjutannya..

10 Juni, 2009

Sejenak melepas segala kepenatan


Sahabat, mari kita sejenak berbicara tentang hari-hari yang telah kita lalui bersama. Sejenak kita melepas kepenatan akan panas dan teriknya mentari di siang hari. Berendam di air yang jernih untuk menghilangkan laju perpindahan panas dari sang raja siang ke tubuh kita yang telah letih. Saat-saat ini kurasakan demikian menyejukkan. Kau tentu masih ingat akan tingkah kita saat melalui berbagai rintangan yang menghadang di jalanan sepi. Atau tatkala langkah kita berderap diantara hiruk pikuknya dunia alam kota. Yah, mungkin melepas sejenak kepenatan kita disini akan bisa menghapuskan segala hiruk pikuk itu. Aku ingin berbagi cerita kepadamu tentang masa-masa lalu kita. Kemudian aku juga ingin berbincang lepas bersamamu tentang masa-masa yang akan kita gapai nantinya. Masing-masing kita tentu akan merindukan saat-saat kebahagiaan itu.
Sahabat, perhentian kita sejenak disini akan menjadi kenangan indah. Sejarah tentu akan mencatat bahwa kita pernah bercerita dan beristirahat dengan nyaman di air yang jernih yang menyejukkan.
Setelah itu kita akan beranjak untuk kemudian menunaikan tugas-tugas baru yang telah dan akan menunggu untuk segera di selesaikan. Mari bersama kita gapai kebahagiaan hakiki bersama keridhoaan-Nya. Tak salah tentunya pada saat istirahat ini kita juga merancang sebuah bentuk kebahagiaan kita akan masa depan yang gemilang bukan?
Ya Rabbi... berkahi kami dalam kesendirian dan kebersamaan kami
Masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang Engkau Cintai
dan
Pertemukan kami dalam Jannah-Mu dalam ridho dan diridhoi...
Amiin ya Rabb..

baca lanjutannya..

09 Juni, 2009

Nasyid Kenangan ...


Jam Tujuh
Album : Adik-adikku Sayang
Munsyid : Soutus Sofwa

Jam tujuh aku melangkah
Menuju ke sekolah
Hatiku rasa bahagia
Menambah ilmu di dada

Aku suka membaca
Kan ku baca semua kisah
Yang baik jadi teladan
Yang buruk jadi sempadan

Aku suka menulis
Kan ku tulis semua cerita
Yang baik jadi ikutan
Yang tak elok aku tinggalkan

Aku suka melukis
Kan ku lukis alam semesta
Ku warnakan semua benda
Sungguh indah ciptaan Allah

Aku suka mengira
Kan ku kira berbilang angka
Tak terhitung ciptaan Allah
Tapi Allah Tuhan yang Esa

http://liriknasyid.com

ini nih salah satu nasyid kenangan waktu di wisma. Waktu itu dibunyikan keras-keras hingga para tetangga bangun dan membangunkan anak-anaknya untuk berangkat ke sekolah (sebuah pembenaran :) yang tak ada surveynya ... ). Ada banyak hikmah dalam syairnya. Cocok untuk anak-anak dan kemenakan anda.

baca lanjutannya..