Tampilkan postingan dengan label tausiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tausiyah. Tampilkan semua postingan

12 Mei, 2010

Jabat Tangan



Ini ada bayan dari DSP tentang hukum jabat tangan ...... selama ini kita sering tidak komitmen dengannya.

http://dsp-pks.org/files/08-Tadzkiroh%20Jabat%20Tangan

baca lanjutannya..

19 Januari, 2010

Sepasang Suami-Istri Teladan

dakwatuna.com - Masyarakat Islam bagaikan bangunan kokoh. Keluarga bukan saja sebagai sendi terpenting dalam bangunan tersebut, tetapi uga menjadi unsur pokok bagi eksistensi umat Islam secara keseluruhan. Karena itu, agama Islam memberikan perhatian khusus masalah pembentukan keluarga.

Perhatian istimewa terhadap pembentukan keluarga tersebut tercermin dalam beberapa hal, yaitu:

Pertama, Al-Qur’an menjabarkan cukup terinci tentang pembentukan keluarga ini. Ayat-ayat tentang pembinaan keluarga termasuk paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan ayat-ayat yang menjelaskan masalah lain. Al-Qur’an menjelaskan tentang keutamaan menikah, perintah menikah, pergaulan suami-istri, menyusui anak, dan sebagainya.

Kedua, sejak dini As-Sunah telah mengajarkan takwinul usrah yang shalihah dengan cara memilih calon mempelai yang shalihah. Rasulullah saw. bersabda, “Pilihlah tempat untuk menanam benihmu karena sesungguhnya tabiat seseorang bisa menurun ke anak.”

Rasulullah Suami Teladan

Rasulullah saw. sejak masa remaja sudah terkenal sebagai orang yang bersih dan berbudi mulia. Ketika beliau menginjak usia 25 tahun menikahi Khadijah binti Khuwailid. Sejak saat itulah beliau mengarungi kehidupan rumah tangga bahagia penuh ketentraman dan ketenangan.

Rasulullah saw. amat menghormati wanita, lebih-lebih istrinya. Beliau bersabda, “Tidaklah orang yang memuliakan wanita kecuali orang yang mulia; dan tidaklah yang menghinakannya kecuali orang yang hina.”

Menghormati istri adalah kewajiban suami. Al-Qur’an berkali-kali memerintahkan agar menghormati dan berbuat baik terhadap istri. Kita tidak mendapatkan kata-kata dalam Al-Qur’an yang mengharuskan untuk berbuat baik dalam menggauli istri, baik dalam keadaan marah atau tidak. Kecuali, ditekankan kewajiban berbuat ma’ruf dan ihsan terhadap istri dan dilarang menyakiti atau menyiksanya.

Pernah datang seorang wanita mengadu kepada Rasulullah saw. bahwa suaminya telah memukulnya. Maka beliau berdiri seraya menolak perlakukan tersebut dengan bersabda, “Salah seorang dari kamu memukuli istrinya seperti memukul seorang budang, kemudian setelah itu memeluknya kembali, apakah dia tidak merasa malu?”

Ketika Rasuluallah saw. mengizinkah memukul istri dengan pukulan yang tidak membahayakan, dan setelah diberi nasihat serta ancaman secukupnya, beliau didatangi 70 wanita dan mengadu bahwa mereka dipukuli suami. Rasulullah saw. berpidato seraya berkata, “Demi Allah, telah banyak wanita berdatangan kepada keluarga Muhammad untuk mengadukan suaminya yang sering memukulnya. Demi Allah, mereka yang suka memukul istri tidaklah aku dapatkan sebagai orang-orang yang terbaik di antara kamu sekalian.”

Rasulullah saw. merupakan contoh indah dalam kehidupan rumah tangganya. Beliau sering bercanda dan bergurau dengan istri-istrinya. Dalam satu riwayat beliau balapan lari dengan Aisyah, terkadang beliau dikalahkan dan pada hari lain beliau menang. Beliau senantiasa menegaskan pentingnya sikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada istri. Kita jumpai banyak hadits yang seirama dengan hadits berikut, “Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut pada keluarganya.” Riwayat lain, “Sebaik-baik di antara kamu adalah yang paling baik pada keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.”

Di antara yang menunjukkan keteladanan beliau dalam menghormati istri adalah menampakkan sikap lembut, penuh kasih sayang, tidak mengkritik hal-hal yang tidak berguna untuk dikritik, memaafkan kekeliruannya, dan memperbaiki kesalahannya dengan lembut dan sabar. Bila ada waktu senggang beliau ikut membantu istrinya dalam mengerjakan kwajiban rumah tanggannya.

Aisyah pernah ditanya tentang apa yang pernah dilakukan Rasulullah saw. di rumahnya, beliau menjawab, “Rasulullah mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, dan bila datang waktu shalat, dia pergi shalat.”

Rasulullah saw. memiliki kelapangan dada dan sikap toleran terhadap istrinya. Bila istrinya salah atau marah, beliau memahami betul jiwa seorang wanita yang sering emosional dan berontak. Beliau memahami betul bahwa rumah tangga adalah tempat yang paling layak dijadikan contoh bagi seorang muslim adalah rumah tangga yang penuh cinta dan kebahagiaan. Kehidupan rumah tangga harus dipenuhi gelak tawa, kelapangan hati, dan kebahagiaan agar tidak membosankan.

Bila terpaksa harus bertindak tegas, Rasulullah saw. melakukannanya dengan disertai kelembutan dan kerelaan. Sikap keras dan tegas untuk mengobati keburukan dalam diri wanita, sedangkan kelembutan dan kasih sayang untuk mengobati kelemahan dan kelembutan dalam dirinya.

Khadijah Istri Teladan

Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita bangsawan Quraisy yang kaya. Dia diberi gelar wanita suci di masa jahiliyah, juga di masa Islam. Banyak pembesar Quraisy berupaya meminangnya, tetapi ia selalu menolak. Ia pedagang yang sering menyuruh orang untuk menjualkan barang dagangannya keluar kota Mekkah.

Ketika mendengar tentang kejujuran Muhammad saw., ia menyuruh pembantunya mendatangi dan meminta Muhammad menjualkan barang dagangannya ke Syam bersama budak lelaki bersama Maisyarah. Nabi Muhammad menerima permohonan itu dan mendapatkan keuntungan besar dalam perjalanan pertama ini.

Setelah mendengar kejujuran dan kebaikan Muhammad, Khadijah tertarik dan meminta kawannya, Nafisah binti Maniyyah, untuk meminangkan Muhammad. Beliau menerima pinangan itu dan terjadilah pernikahan ketika beliau berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.

Khadijah sebagai Ummul Mukminin telah menyiapkan rumah tangga yang nyaman bagi Nabi Muhammad saw. Sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika beliau sering berkhalwat di Gua Hira. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman ketika Nabi mengajaknya masuk Islam. Khadijah adalah sebaik-baiknya wanita yang mendukung Rasulullah saw. dalam melaksanakan dakwahnya, baik dengan jiwa, harta, maupun keluarganya. Perikehidupannnya harum semerbak wangi, penuh kebajikan, dan jiwanya sarat dengan kehalusan.

Rasulullah saw. pernha menyatakan dukungan ini dengan sabdanya, “Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagku anak dari selainnya.” (Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya)

Khadijah amat setia dan taat kepada suaminya, bergaul dengannya, siap mengorbankan kesenangannya demi kesenangan suaminya, dan membesarkan hati suaminya di kala merasa ketakutan setelah mendapatkan tugas kenabian. Ia gunakan jiwa dan semua hartanya untuk mendukung Rasul dan kaum muslimin. Pantaslah kalau Khadijah dijadikan sebagai istri teladan pendukung risalah dakwah Islam.

Khadijah mendampingi Rasulullah saw. selama seperempat abad. Berbuat baik di saat Rasulullah gelisah. Menolong Rasulullah di waktu-waktu sulit. Membantu Rasulullah dalam menyampaikan risalah dan ikut merasakan penderitaan pahit akibat tekanan dan boikot orang-orang musyrik Quraisy. Khadijah menolong tugas suaminya sebagai Nabi dengan jiwa dan hartanya.

Rasulullah saw. senantiasa menyebut-nyebut kebaikan Khadijah selam hidupnya sehingga membuat Aisyah cemburu. Dengan ketaatan dan pengorbanan yang luar biasa itu, pantaslah jika Allah swt. menyampaikan salam lewat malaikat Jibril kepada Khadijah. Jibril datang kepada Nabi, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, ini Khadiah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan dan minuman, apabila datang kepadamu sampaikan salam dari Tuhannya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di surga, terbuat dari mutiara yang tiada suara gaduh di dalamnya dan tiada kepenatan.” (Bukhari)

Itulah Khadijah, sosok seorang istri yang layak dijadikan teladan bagi wanita-wanita yang mendukung keshalehan dan tugas dakwah suaminya.

Ciri-ciri Rumah Tangga Muslim

1. Sendi bangunannya adalah ketakwaan kepada Allah swt. Takwa adalah sendi yang kuat bangunan keluarga. Memilih suami/istri harus sesuai dengan arahan Rasulullah saw., yaitu utamakan sisi agamanya.
2. Kebahagiaan rumah tangga bukanlah berdasarkan kesenangan materi saja, sebab kebahagiaan sejati muncul dari dalam jiwa yang takwa kepada Allah swt. Bila ketakwaan telah menjadi sendi utama, maka kekurangan materi menjadi ringan. Ketakwaan yang ada di dalam dada pasangan suami-istri memunculkan tsiqah (rasa saling percaya) dan akan melahirkan ketentraman serta ketentraman dalam hubungan suami-istri. Hubungan antara anggota keluarga akan terasa indah karena semua sadar akan tanggung jawab dan hak-haknya.
3. Rumah yang dibangun untuk keluarga seharusnya sederhana dan mengutamakan skala prioritas dengan mengurangi hal-hal yang tertier dan berlebihan.
4. Dalam makanan dan berpakaian, seorang muslim amat sederhana, menekankan aspek kebersihan, dan menghindari dari yang haram, sikap berlebihan (israf), dan bermewah-mewahan. Semua anggota keluarga dipacu untuk memperbanyak berinfak dan bersedekah. Hindari syubhat, jauhi yang haram, itu moto mereka.
5. Anggaran rumah tangga dipenuhi dari rezeki yang halal dan baik. Sebab, daging yang terbentuk dari daging haram akan dibakar oleh api neraka. Secara teknis perlu ada kesepakatan antara suami-istri dalam menentukan besaran dan alokasi anggaran rumah tangga. Yang jelas, pengeluaran tidak boleh melebihi penghasilan. Cukupi diri dengan hal-hal yang dibutuhkan, bukan memperbanyak daftar keinginan.
6. Perhatikan hak-hak Allah swt. Tunaikan zakat, menabung untuk pergi haji, sediakan kotak khusus untuk sedekah bagi kemaslahatan umat.

http://www.dakwatuna.com/2008/sepasang-suami-istri-teladan/

baca lanjutannya..

12 Desember, 2009

ulang..

Suatu ketika Rasulullah SAW berdo'a agar salah seorang umar diantara dua orang umar (umar bin Hisyam dan umar bin khattab) dijadikan oleh Allah swt menjadi pejuang yang akan menjaga islam yang baru tumbuh di Makkah. Do'a ini ternyata tidak hanya satu kali dimohonkan beliau. Rasulullah mengulangi permohonan tersebut kepada Allah swt di lain waktu dan itu berulang beberapa kali. Pada Akhirnya do'a beliau ini di ijabah oleh Allah swt dan terlahirlah dari rahim dien baru itu seorang pejuang tangguh yang disegani oleh lawan maupun kawan. Sang pejuang yang dipilih Allah swt itu adalah Umar bin Khattab ra.
Pada penggalan siroh Nabawiyah yang agung itu, kita dapat mencermati bahwa tidaklah cukup kita berdo'a kepada Allah swt dengan kerendahan diri menghamba kepadanya hanya satu kali saja. Faktanya terkadang kita berdo'a kepada sang Khalik dengan hanya satu kali berdo'a dan itupun sering diiringi dengan ketidak tawadhu'an dalam memohon. Maka tidak lah mungkin Allah swt akan mengabulkan do'a kita.

Marilah sejenak kita menggali kedalam hati sanubari kita. Apakah do'a-do'a yang kita mohonkan kepada Allah swt telah kita sampaikan dengan benar dan dengan ketundukan. Dan apakah do'a itu pernah kita ulang-ulang dalam sholat-sholat kita atau barangkali kita terlupa dengan do'a yang pernah kita sampaikan tersebut ?. Semoga dengan kita mengingat do'a kita kepada-Nya maka Ia juga akan mengingat kita dan memberikan perkenan atas do'a kita.

baca lanjutannya..

mengadulah


Begitu berat perjalanan dakwah seorang da'i. Senantiasa ada berbagai onak dan duri yang menghadang dalam perjalanan. Ada masa ketika ia tak lagi mampu berbuat banyak untuk melanjutkan perjalanannya. Suatu masa yang barangkali ia akan tertumpu pada masalahnya dan menjadi buntu. Sebagian dari para da'i terkadang hampir saja kehilangan pegangan dan merasa gagal dalam usahanya mengajak manusia. ya, bisa jadi dalam mengajak keluarganya sendiri seumpama ayah, ibu, adik atau kakak. Kegundahan dalam hati terkadang tak dapat ia bendung dan jadilah ia hanya menjadi penonton tingkah laku dari keluarganya yang masih sulit diubah. Tak banyak yang dapat saya perbuat. Ungkapan itu seakan manjadi lazim ia ucapkan.
Wahai saudaraku, jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT, ingatlah bahwa orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah SWT adalah orang-orang yang ingkar terhadap adanya Allah SWT. Tak hanya kita yang mengalami masalah keluarga dan dakwah yang dihadapi. Telah berlalu orang-orang sebelum kita dan mereka tetap tegar dijalan ini.

Terkadang kita lupa kepada Dzat yang memegang hati dan jiwa mereka ..... Ingatlah tatkala para utusan Allah SWT mengalami kebuntuan terhadap tanggung jawab yang ia hadapi .....

Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,
maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan
kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam
(QS Nuh : 71 ayat 5-9)


Subhanallah, demikian gigihnya beliau dalam menyampaikan dakwah..... walaupun kaumnya demikian tak peduli dengan seruan.
hingga dalam perjalanan dakwahnya selama 950 tahun, Nabi Nuh kita ketahui hanya bisa mengajak 40 orang ...
Namun, demikianlah ketentuannya. Allah telah mentakdirkan bahwa kebenaran itu harus ditegakkan dengan kesungguhan dan kesabaran.

Catatan penting yang ingin ana garis bawahi disini adalah tentang do'a yang disampaikan oleh nabi Nuh 'alaihi salam. Betapa tidak, demikian hebatnya pengingkaran kaumnya terhadap beliau tapi beliau tetap tabah, dan kemudian melaporkannya kepada Allah SWT. Ia sampaikan segala kegundahan hatinya.
Mengadukan perihal yang dihadapinya untuk kemudian terus melanjutkan perjuangan panjang tersebut...









baca lanjutannya..

07 September, 2009

Apa yg terjadi ya..

Semoga Allah senantiasa memelihara kita semuanya dalam rahmat-Nya. Bulan ramadhan sudah melewati pertengahannya. Sementara itu hati terkadang lalai dan bermalas-malasan. Masa tua sudah hampir mendekati. Jiwa lemah dan berada dalam kesulitan. Ya Allah, ajari kami untuk senantias dekat pada-Mu. Kokoh kan jiwa kami. Masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bertaubat dan memperbaiki diri.

berikut ini ada tulisan dari web banisamsuri. semoga dapat diambil hikmahnya.


diambil dari http://banisamsuri.com/rubrik-a-artikel/agama-islam/103-hal-hal-yang-melemahkan-iman.html

Hal-hal Yang Melemahkan Iman
Sabtu, 01 November 2008 15:59
Fluktuasi Iman

* Secara fitrah manusi memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa) dan ketaqwaan (QS.91 : 9-10) Hal ini mengakibatkan keimanan seseorang mengalami fluktuasi (terkadang naik terkadang turun). “ Keinginan itu bisa bertambah atau berkurang. Maka perbaharui iman kalian dengan Laa Ilaaha Illallah. (HR. Ibnu Islam)


Fenomena Lemahnya Iman

1. Terjerumus dalam kemaksiatan

Suatu perbuatan yang sering dilakukan dapat membentuk sebuah kebiasaan. Begitu pula dengan kemaksiatan. Bila sering dilakukan ia pun akan menjadi sebuah kebiasaan, yang jika terbiasa seseorang akan berani berbuat secara terang-terangan.

2. Tidak tekun dan bermalas-malasan dalam beribadah

Salah satu ketidaktekunan dalam beribadahialah tidak khusu’ (konsentrasi) dalam mengerjakannya. Contoh : tidak khusu’ dalam shalat, membaca Al-Qur’an, berdoa dan lain-lain. Sehingga ibadah tersebut dilakukan dengan jiwa yang kosong tanpa Ruh (QS.4 :142). Padahal dalam sebuah hadits dikatakan : “ Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main” (HR. Tirmidzi)

3. Memudarnya tali ukhuwah

Tidak memperhatikan urusan kaum muslimin. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang-orang mukmin itu bagai satu tubuh. Dari An-Nu’man Bin Basyir ra. katanya Rasullullah SAW bersabda : “ Orang-orang mukmin itu laksana satu tubuh manusia. Bila matanya sakit maka sakitlah seluruh tubuhnya atau bila kepalanya sakit maka sakitlah seluruh tubuhnya.” (HR. Muslim)

4. Terputusnya tali persaudaraan di antara dua orang yang semula bersaudara.

“Tidak selayaknya dua orang yang saling mengasihi karena Allah ‘Azza Wa Jalla, atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang antara keduanya” (HR. Bukhari)

5. Terpautkepada urusan duniawi dan terlalu mencintainya (QS. 75:20-21)

6. Mengeluh dan takut akan musibah (QS. 70:19-21)

“ Janganlah kamu sekali-kali mencela yang ma’ruf sedikitpun, meski engkau hanya menuangkan air ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air. Atau meski engkau hanya berbicara dengan saudaramu sedang wajahmu tampak berseri kepadanya.” (HR. Ahmad)

7. Mencela yang ma’ruf dan tidak mau memperhatikan kebaikan-kebaikan yang kecil.

8. Banyak berdebat dan bertikai yang mematikan hati.

Akibatnya hati menjadi keras dan kaku.
Sebab-sebab Lemahnya Iman

*
Jauh dari suasana atau lingkungan iman dalam waktu yang lama (QS.57 :16)
*
Jauh dari pelajaran dan teladan yang baik
*
Jauh dari menuntut ilmu syariat yang dapat membangkitkan iman didalam hati penuntutnya “Ilmu itu adalah yang menghidupkan (Ruh) Islam dan tiangnya iman. (HR. Abu Daud)
*
Berada ditengah lingkungan yang penuh kemaksiatan.

Rasulullah Saw bersabda : “ Sesungguhnya jika seseorang mukmin berbuat dosa maka terjadilah di hatinya sebuah titik hitam, jika ia beristighfar, maka bersihlah kembali hatinya. Jika tidak bertaubat dan bertambah terus amal jahatnya maka bertambah banyaklah titik hitam tadi sehingga tertutup hatinya. “

*
Tenggelam dalam kesibukkan dunia.
*
“Cukuplah bagi salah seorang diantara kamu selagi ia di dunia hanya seperti bekal orang yang mengadakan perjalanan. (HR.Thabrani)
*
Sibuk mengurusi harta benda, istri dan anak-anak (QS. 8:28,3:14)
*
Panjang angan-angan (Berangan yang muluk-muluk) (QS,15:3)

Ali ra pernah berkata : “ Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan atas diri kalian ialah men=gikuti hawa nafsu dan angan-angan yang muluk. Mengikuti hawa nafsu akan menghalangi dari kebenaran, sedangkan angan-angan yang muluk akan melupakan akhirat.”

*
Berlebih-lebihan dalam masalah makan, tidur, berjaga di waktu malam, berbicara, bergaul, dan juga tertawa.

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Ibnu Majah)

baca lanjutannya..

02 Agustus, 2009

Wahai Para Mujahid

baca lanjutannya..

15 Juli, 2009

Ramadhan kan menjelang

Sekitar 38 hari lagi Ramadhan kan datang. Bulan yang paling dinanti oleh para perindu malam-malam nan syahdu. Ukiran do'a terlisankan dalam untaian pengharapan " Allahumma bariklana fi rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhan". Semoga do'a itu menjadi inspirasi bagi kita agar dalam ramadhan nanti bisa lebih sempurna. Ramadhan satu tahun lalu telah meninggalkan kita dan hari ini ia datang tentunya dengan harapan ada sejumput perubahan yang telah terjadi dalam diri kita. Ramadhan kali ini datang dengan beragam bonus dan keberkahannya. Ia kan datang menyapa sang perindu malam untuk bangun mencari keridhaan Rabbnya. Menjumpai sang penghafal untuk melanjutkan jenak-jenak ingatannya. Menjumpai sang pecinta agar meluruskan cintanya. Serta menemui orang-orang yang telah berbuat zhalim terhadap dirinya untuk bersegera menghadap sang Khaliq memohon ampunan atas kesalahan-kesalahannya. Diri yang lemah semoga kan menjadi kuat. jiwa yang alpa semoga kan selalu ingat.

Ku mengharapkan ramadhan kali ini penuh makna, agar dapat kulalui dengan sempurna... selangkah demi selangkah ....

bait-bait nasyid yang disampaikan oleh sang munsyid kembali hadir menyapa relung hati...


Marhaban ya Ramadhan...

baca lanjutannya..

10 Juli, 2009

Hati-hati dalam kesendirian

Tarbiyah dzatiyah adalah sarana yang paling efektif bagi kita yang sedang sendiri ..........
Syaithan dan sebangsanya amat senang melihat seseorang yang menyendiri. Tatkala tak ada orang lain yang melihat apa yang diperbuatnya, maka adakalanya timbul keinginan-keinginan untuk melakukan sesuatu yang mungkin selama ini tidak dilakukan ketika ada orang lain. Boleh jadi yang dilakukan itu sebenarnya hal yang halal, namun tatkala sendiri maka keinginan untuk melakukan 'yang lebih' dari sekedar itu akan semakin kuat. Dan pada akhirnya bisa jadi melangkah kepada apa yang dilarang. So, hati-hati lah tatkala sendiri.

baca lanjutannya..

27 Mei, 2009

Mutarobbi sebagai cermin diri


Ana cukup tersentak tatkala ustadz menyampaikan bahwa seorang murobbi dapat dilihat perannya didalam kesehariannya dari cerminan mutarobbi yang ia bina. Demikianlah memang. Kita bisa lihat juga dalam keseharian nya contoh-contoh yang dapat menggabarkan hal yang demikian. Misalnya seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan anaknya. Kemudian mendidiknya di rumah dengan kasih sayang dan bimbingan. Akan terlihat hasil dari didikannya nanti dalam kehidupan sang buah hatinya. Anak yang dibesarkan dalam kontrol seorang ibu tegas, maka anak-anaknya berkemungkinan besar akan mewarisi sifat tegas tersebut. Demikian juga tatkala seorang ibu membesarkan anaknya dengan didikan dirumah yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan. Maka ddi luar rumah, anaknya akan menampilkan perilaku yang indah dan lembut. Subhanallah.
Seorang murobbi tak ubahnya juga dengan peran seorang ibu yang mendidik anak-anaknya. Maju mundurnya perkembangan mutarobbinya akan ditentukan sekali oleh sang murobbi. Banyak faktor yang akan menentukan hal ini. Diantaranya adalah, cara penyampaian materi sang murobbi, kandungan materi yang disampaikan, titik tekan materi, realitas yang disampaikan dengan kondisi mutarobbinya, dsb. Akan tetapi yang tak kalah pentingnya adalah kondisi ruhiyah dari murobbi itu sendiri. Faktor ini adalah faktor yang cukup dominan. Tanpa ruhiyah yang memadai, kemungkinan besar apa yang disampaikan akan mental. Faktor ruhiyah akan sangat bergantung pada amal harian dari murobbi itu sendiri. Jikalau amal hariannya keteteran, alamat akan sangat sempit jiwanya dalam meresapi makna kehadiran Allah dalam dirinya. Pada akhirnya akan memilih-milih bahan yang disampaikan kepada mutarobbinya agar tak menjadi bumerang bagi diri. Kalau sampai pada kondisi demikian, maka akan terjadilah cerminan yang kurang bagus pada diri seorang murobbi. Dan itu dapat dilihat dari pribadi mutarobbi nya. Naudzubillah... Sekali lagi ana merasa tersentak dengan taujih ini. Semoga Allah menjadikan kami semua dalam kondisi istiqomah didalam mengamalkan amal-amal yaumi. Baguskan Akhlak kami, dan jadikan setiap detik umur kami adalah detik-detik yang menghambakan diri kepada-Mu. Amiin. Ya Allah kumpulkan kami semua dalam syurga-Mu. Matikan kami dalam syahid dijalan-Mu. Amiin ya Allah..
Robbana hablana min azwajina wa zurriyatina qurrota a'yun waj'alna muttaqina imama.
Robbana laa tudziq qulubana ba'da idz hadaitana wa hablana min ladunka rohmah.. innaka antal wahhab.

baca lanjutannya..

23 Mei, 2009

Cantik tapi sudah sangat tuanya


Ana menatapnya dengan seksama. Entah mengapa, tiap kali ana menatap maka akan ada keindahan-keindahan baru yang tampil dari sudut-sudut kecantikannya. Mulai dari gaun yang dipakai, hingga perhiasan yang bertaburan laksana permata. Ada saja perubahan baru yang bisa dibuatnya guna menarik setiap orang yang memandang. Ana juga merasa heran akan halnya orang-orang yang tidak bosan dengan penampilan si cantik ini. Tak pernah seorangpun yang tidak mengatakan selain kata-kata keindahan tatkala melihat kepadanya. Ana pernah mengetahui berapa umur dari si cantik ini. Tapi saat di teliti lebih jauh, tak seorangpun yang tahu akan umurnya yang sebenarnya. Rata-rata orang mengatakan umurnya sudah tua. Ia sendiri tak pernah mengungkapkan berapa umurnya. Tapi memang begitulah kepintarannya dalam menyulap diri menjadi demikian cantik.
Tak penting memang, untuk mengetahui umurnya yang sebenarnya. Yang pasti bahwa ia sudah melalui zaman nabi Adam hingga zaman nabi Muhammad SAW. Hingga pada akhirnya Allah SWT nanti akan menyudahi karirnya di jagad semesta ini.
Dunia pasti akan berakhir. Itu sudah kepastian.

baca lanjutannya..

14 Maret, 2009

untuk semua ikhwan dan akhawat agar lebih meningkatkan lagi peran sertanya dalam agenda-agenda pemenangan dakwah.
intanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdamakum.

genderang perang telah ditabuh
saatnya memanggul senjata bagi para perindu kejayaan
bangkit dan berjuanglah wahai syuhada'
jangan biarkan musuh mematahkan pedangmu dan merobek-robek panji-panjimu
kau lah lagi yang akan meneruskan estafet perjuangan ini
para pendahulu telah menyelesaikan tugasnya
kini tiba giliran mu untuk menunjukkan goresan sejarah itu
apakah kemenangan yang akan engkau peroleh ?
ataukah engkau nantinya menjadi pecundang bagi ummat ini.
Bangkit dan berjuanglah !
Allahu Ma'ana.
Allahu Akbar !

Wahai orang-orang yang beriman ! Mengapa apabila dikatakan kepadamu, " Berangkatlah (untuk berperang) dijalan Allah," kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan akhirat ? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini ( dibandingkan dengan kehidupan ) di akhirat hanyalah sedikit.
Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikitpun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
(Al Qur'an Surat At Taubah ayat 38-39)
ungkapan tulisan ini ana buat di milist foritek untuk menambahkan reply dari email-email sebelumnya tentang golput :
From: Zul Hamidi
Subject: [FORISTEKGROUP] Tambahan
To: FORISTEKGROUP@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 12, 2009, 8:02 PM

Sedikit tambahan



Selasa tanggal 10 Maret 2009 kemaren saya mengikuti peringatan Maulud Nabi Muhamad SAW di Mesjid dekat rumah. Yang menjadi penceramah adalah sekretris MUI Kota, dan kebetulan beliau menyinggung fenomena golput di tengah masyarakat.



MUI kata beliau tidak pernah mengeluarkan fatwa bahwasanya GOLPUT haram, tapi MUI menyatakan bahwa wajib hukumnya bagi kaum muslimin memilih pemimpin yang adil dan amanah. Tapi intinya memang sangat dianjurkan untuk tidak golput dan inilah beberapa contoh kenapa sangat dianjurkan untuk tidak golput.

1. Negeria, yang mayoritas penduduknya muslim, ternyata pemimpinnya adalah non Muslim, hal ini dikarenakan banyaknya warga Nigeria yang golput, sedangkan kaum non muslim di sana kompak untuk tidak golput sehingga terpilihlah pemimpinnya dari golongan non muslim.
2. Di Kalimantan Barat, gubernurnya adalah non muslim hal ini dikarenakan pada pilkada jumlah pemilih yang golput adalah 45%, sedangkan yang tidak golput sebanyak 55% (40% muslim dan 15% non muslim). Dikarenakan jumlah pasangan ada 5 (4 muslim dan 1 non muslim) maka yang menang adalah non muslim karena suara umat islam terpecah ke 4 calon sehingga masing2 mendapatkan 10% sedangkan non muslim bulat 15%. Sekarang kondisinya di sana , kepala dinaspun akhirnya dari golongan mereka. Nauzubillah…
3. Kita mungkin masih ingat bagaimana alotnya penolakan dari anggota DPR yang non muslim untuk mengesahkan UU Anti Pornografi dan sulitnya menggolkan UU perbankan syariah.

Itulah beberapa alasan mengapa golput jangan dijadikan pilihan. Kita tentu tidak akan lupa dan sangat percaya dengan ayat suci Al-Quran “Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan rela sebelum kita mengikuti millah mereka…..”

baca lanjutannya..

09 Januari, 2009

Taujih Rabbani

71. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah."

72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."

73. Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya,

74. kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.

75. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?."

76. Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."

77. Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,

78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan."

79. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan."

80. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
81. sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)."

82. Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

83. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka

84. Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan."

85. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.

baca lanjutannya..

29 Desember, 2008

Ainul Mardhiyah....

Siapa diantara pemuda muslim yang tidak kenal dengan sang bintang ini ? jika tak kenal, maka patut lah di kenal kan. Oke, ana coba browsing dan di dapatkan hasil yang bagus ...
silakan simak kisah yang di paparkan berikut ini...
Bidadari Syurga, Ainul Mardhiyah
sumber : http://sof1aan.wordpress.com/2008/07/14/bidadari-syurga-ainul-mardhiyah/
Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan sorga untuk mereka”

Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?” “Ya, benar, anak muda” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga.”

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.

Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:”Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . .” Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu. Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada Ainul Mardiyah.” Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku , mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . .”

“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu” Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.

Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . …”

Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: “Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu.” Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama”.

Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia

baca lanjutannya..

24 Desember, 2008

Di Antara Tugas Murabbi adalah Taujih

Membimbing anggota dan menolongnya untuk mengerahkan jerih payah mereka dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan yang diharapkan. Dengan bahasa lain: nasihat yang berdiri atas qana’ah, bimbingan dan motivasi kepada anggota untuk beramal secara wajar dan dengan hati lega pada arah tertentu, atau untuk meninggalkan suatu amal pada arah tertentu pulaApa itu Taujih?

Membimbing anggota dan menolongnya untuk mengerahkan jerih payah mereka dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan yang diharapkan. Dengan bahasa lain: nasihat yang berdiri atas qana’ah, bimbingan dan motivasi kepada anggota untuk beramal secara wajar dan dengan hati lega pada arah tertentu, atau untuk meninggalkan suatu amal pada arah tertentu pula

Urgensi Taujih

1. Memberi andil dalam menyelesaikan berbagai tujuan yang telah direncanakan.
2. Menjauhkan anggota dari kesalahan terus menerus dan kebiasaan salah
3. Menjauhkan organisasi dari banyak problem yang membuang-buang waktu dan tenaga
4. Memberi andil dalam mentarbiyah para pemimpin dan orang-orang yang memiliki kafa-ah
5. Menjauhkan anggota dari berbagai problem psikis atau organisasi yang dapat menyebabkan penggembosan atau berhenti dari beramal

Adab-Adab Taujih

1. Hendaklah sang murabbi menjadi qudwah dalam taujih yang diberikannya kepada orang lain
2. Taujih hendaklah didahului oleh cinta timbal balik (antara murabbi dan mutarabbi)
3. Lembut kepada yang diberi taujih
4. Nasihat hendaklah diberikan dengan bahasa tidak langsung, semisal “Ada kasus …”, sedangkan keadaan-keadaan khusus di-’ilaj secara tersendiri
5. Tawadhu’ dan bukannya dengan gaya: “Eh, dengerin apa yang gue omongin nih …”
6. Sabar
7. Jelas
8. Simpel
9. Berlapang dada untuk memperdengarkan
10. Mempergunakan kosa kata: “kita” sebagai pengganti kamu
11. Tidak terburu-buru menyuguhkan solusi saat memberi nasihat
12. Bersemangat untuk mengambil respon mutarabbi
13. Rabbani dalam arti tidak ada jatah (bagian) “pribadi” dalam taujih
14. Memperhatikan dan menekuni materi taujih
15. Mencarikan alasan

Di antara Adab Taujih Tarbawi yang Disampaikan Secara Langsung

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata: “Dahulu saya adalah anak kecil asuhan Rasulullah SAW, dan jika makan, tanganku nggerayang ke mana saja dari piring makanan, maka beliau SAW bersabda kepadaku: ‘Hai sayang! Bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah dari yang terdekat denganmu’”

Pelajaran

1. Kemestian adanya kesatuan psikologis antara guru dan murid. Dalam hal ini Rasulullah SAW makan bersamanya
2. Memilih waktu yang tepat untuk meng-’ilaj kesalahan. Dalam hal ini Rasulullah SAW memberikan taujih saat Umar mengulangi kesalahannya.
3. Memanggil dengan nama yang paling dicintai. Panggilan: “Hai sayang”!
4. Mempergunakan urutan tematik dalam meng-’ilaj kesalahan. Dalam hal ini Rasulullah SAW tidak hanya meng-’ilaj tangan Umar bin Abi Salaman yang nggerayang ke mana-mana itu saja, akan tetapi, beliau SAW melakukan pelurusan secara mendasar, yaitu saat Umar bin Abi Salamah duduk untuk makan: “Hai sayang! Bacalah bismillah…, oleh karena itu, berbagai problem hendaklah di-’ilaj dari dasarnya dan dengan berangsur-angsur
5. Mengaitkan seseorang dengan Allah SWT. Dalam hal ini Rasulullah SAW mengaitkan Umar dengan Penciptanya saat memulai makan dengan ucapan bismillah

Kaidah-Kaidah Taujih

1. Pada asalnya interaksi dengan orang yang salah itu menggunakan cara merangkul dan bukan membuang, sebab kita ingin membangun dan bukan menghancurkan
2. Pada asalnya interaksi dengan orang yang salah itu dengan memberikan ‘ilaj, bukan melukai
3. Jangan lupakan kebaikan masa lalu dan perjuangannya
4. Husnuzhan terhadap kemampuan orang yang kita beri taujih
5. Jangan perlakukan siapa pun sebagai orang yang salah selamanya: “kamu ini selalu salah…”, “Jangan datang ke tempat acara lagi…”, “Jangan datang tepat waktu sejak aku mengenalmu…”.
6. Kreatif dalam mempergunakan sarana
7. Murabbi mengaku salah saat terjadi dan jangan mendebat

Berbagai Perilaku yang Kontradiktif dengan Taujih yang Benar

1. Mempermalukan yang datang terlambat saat ia memasuki ruangan
2. Menunda dan memandang remeh dalam berinteraksi dengan berbagai problem
3. Membombardir yang salah tanpa mendengarkan alasannya
4. Selalu mengedepankan cara pemecatan dan ketegasan
5. Murabbi mendominasi perbincangan
6. Mempergunakan cara-cara interrogator

Kaidah Penting dalam Menjadikan Hukuman Sebagai Cara Taqwim

1. ‘Iqab tidak dipergunakan kecuali saat kesalahan berulang
2. Janganlah seseorang merasa bahwa murabbi membalas dendam kepadanya, namun, mutarabbi merasa dibimbing
3. Ta’zir (hukuman) hendaklah sesuai dengan ukuran kesalahan
4. Ta’zir atas kesalahan hendaklah berupa sesuatu yang mungkin dilaksanakan
5. Wajib ada upaya pelurusan terhadap kesalahan sebelum ta’zir
6. Menghindari cara mengancam akan memberikan ta’zir yang sulit terlaksana
7. Tidak ada syura dalam ta’zir
8. Antara satu orang dengan yang lainnya ada perbedaan dalam ta’zir
9. Tidak terburu-buru dalam menurunkan hukuman
10. Melupakan kesalahan-kesalahan terdahulu
11. Setelah di-’iqab, janganlah seseorang diingatkan kepada kesalahannya
12. Ta’zir tidak mengikuti hawa nafsu, akan tetapi mengikuti maslahat
13. Menghindari ta’zir saat marah, dan jangan cemberut di hadapan seseorang yang di-ta’zir
14. Menjelaskan posisi secara utuh setelah penjatuhan ‘iqab supaya rasa cinta tidak sirna
15. Tidak menunda ta’zir
16. Hendaklah ta’zir tidak terlalu keras
17. Janganlah seorang guru menghukum seseorang di hadapan orang-orang yang di bawah level terhukum, kecuali darurat
18. Jika hukuman dilakukan di depan publik, demikian pula dengan pemberian ganjaran

Bentuk Ta’zir

1. Pandangan kemarahan
2. Lupa (tidak perhatian) dengan sengaja
3. Isyarat
4. Meninggalkan kebiasaan mesra yang sudah dikenal
5. Menyindir
6. Berbicara terus terang
7. Denda (materi)
8. Berjalan dalam jarak tertentu

sumber : al-ikhwan.net

baca lanjutannya..

24 November, 2008

Surat Fatimah menggemparkan IRAK

Postingan kali ini adalah sebuah pengingat akan perjuangan islam yang masih berlangsung dibelahan bumi Allah swt. Saat dirimu lemah dan berlalai, bangkitlah hai mujahid dan bacalah surat saudarimu ini....



Surat Fatimah menggemparkan IRAK

Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di daerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Iraq.
Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.
Bismillahirrahmanir rahiim.
“Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He fathered, nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him.” [Qur'an, Surat 112 'al-Ikhlas']
Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman. Saudaraku mujahidin di jalan Allah. Apa yang dapat kukatakan padamu? Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan ke leher-leher kami. Allahu Akbar.
Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta tanggung jawabmu tentang kejadian ini kelak. Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya. Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami! Jangan biarkan kami di sini agar mereka bias bersenang-senang memperkosa kami, sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah. Takutlah pada Allah akan urusan kami. Biarkan (jangan serang) tank dan pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu. Saya saudaramu karena Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan? Bayangkan salah satu saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum menikah. Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua.
Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kami, dan membiarkan kami telanjang. Saat surat ini saya tulis, seorang diantara kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara, karena dia sudah tidak sanggup menerima ini.
Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Saudaraku, saya katakan padamu lagi,takutlah pada Allah.
Hancurkan kami bersama para tentara itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai. Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami Waa Mu’tasimah!

baca lanjutannya..

13 Oktober, 2008

Air Mata yang kering ?

baca lanjutannya..

15 Juni, 2008

Subhanallah....

Suatu ketika salah seorang al Akh (sebut saja S) berangkat menuju perhelatan salah seorang anggota pengajiannya bersama rekan-rekannya yang lain. Disepanjang perjalanan, beliau menderita cegukan. Terkadang cegukan itu berhenti sebentar namun berikutnya mulai lagi. Saat akan pulang dari helat tersebut, saat itu hari sudah magrib, mereka singgah disebuah masjid. Salah seorang anggota rombongan iqamah dan mempersilakan al Akh S untuk mejadi imam. Al Akh S menjadi kelabakan karena saat itu ia menderita cegukan dan belum ada tanda-tanda akan berhenti. Namun beliau tetap saja dipersilakan karena memang dalam rombongan tersebut beliaulah yang paling tua. Al Akh S mencoba menjelaskan bahwa ia menderita cegukan. Dalam pikiran beliau, kalau nanti membaca ayat atau takbir maka akan ada tersendat-sendat atau berhenti. Dan memang saat itu cegukannya masih tetap terjadi. Alasan yang disampaikan oleh al Akh S tak diterima oleh sang pengumandang iqomah. Akhirnya dengan masih cegukan, al Akh S melangkah ke depan kemudian menatap kembali kebelakang memperhatikan shaf jamaah yang mulai rapi. Sebelum mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, al Akh S mengucapkan permohonan ampunan dan pertolongan kepada Allah swt karena bacaannya nantinya akan tersendat-sendat sementara tak ada yang maju menjadi imam selain dirinya. Perlahan kalimat takbir dikumandangkannya...
Tiba-tiba ketika mulai membaca Al Fatihah, ia merasakan tak ada lagi cegukan yang keluar dari kerongkongannya. Keheranan mulai muncul dalam dirinya. Inikah pertolongan Allah swt ? Subhanallah, Maha Suci Engkau ya Allah.... Ia mulai mencoba untuk membaca satu persatu ayat Allah swt dalam sholatnya. Dan,.. semuanya lancar tak ada sedikitpun sendatan. Sampai pada akhirnya sholat selesai, cegukan tersebut berhenti tiba-tiba. Alhamdulillah.... ya Allah hari ini Engkau perlihatkan keagungan-MU. Aku meminta ampun atas dosa dan kesalahanku... ucapnya lirih.

baca lanjutannya..

27 Mei, 2008

Titian yang lurus tapi licin dan berduri

Ketika berinteraksi dengan dakwah, setiap orang akan mulai merasakan jenak-jenak ruhiyah yang mulai mengalir dalam dirinya. Lambungan nilai-nilai spiritual yang bisa dirasakan oleh jiwa yang merindu akan kedamaian. Sudah barang tentu keinginan yang timbul dalam jiwa saat itu adalah keinginan yang kuat untuk senantiasa mempertahankan aliran hawa segar ruhiyah tersebut tetap bertahan dalam dirinya. Ibaratnya seorang bayi yang kelaparan dan tiba-tiba ibunya merangkulnya dalam gendongan dan menyusuinya dengan penuh kasih dan cinta. Ruhiyah, sesuatu yang abstrak tapi ia menjadi penggerak jasad. Tanpa adanya ruhiyah maka akan dikatakan jasad seseorang itu sebagai mayat. Ruh yang kuat akan memancarkan nilai-nilai yang cemerlang. Setiap orang yang berinteraksi dengannya akan merasakan getaran jiwa yang hebat. Seakan-akan ruhiyah itu telah saling berkomunikasi dialam lain. Dan mereka saling mengetahui kondisinya masing-masing.
Akan halnya jiwa yang ringkih. Ruhiyah yang lemah, maka ia akan menarik jasad yang dibawanya dalam kelemahan juga. Tak berdaya menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi. Setiap jasadnya berhadapan dengan putaran kemaksiatan, seakan-akan ia sudah mulai merasakan keterseretan didalam arusnya.
Namun, sudah sunnatullah bahwa adakalanya ruhiyah itu naik dan kuat, adakalanya ia lemah dan menurun kualitasnya. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW didatangi oleh Hanzhalah Ra. Beliau menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang permasalahan dirinya yang tiba-tiba berubah ketika telah berada dirumahnya. Ia seakan-akan lupa bahwa sebelum dirumah, ia telah menangis tersedu-sedu saat Rasulullah SAW menceritakan tentang sorga dan neraka. Ia larut dalam bercengkrama bersama keluarganya. Rasulullah SAW kemudian menyampaikan bahwa iman itu adakalanya naik dan adakalanya turun.
Menyikapi kondisi ruhiyah yang turun naik, maka sudah seharusnyalah kita senantiasa berdo'a kepada Allah SWT.... Yaa Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi ‘ala diinika. Agar kita juga senantiasa menjaga keistiqomahan dalam amal-amal baik yang kita lakukan. Istiqomah, sesuatu yang berat, yang membuat rambut Rasulullah SAW beruban. Diceritakan bahwa suatu ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulullah SAW perihal uban Rasulullah SAW yang tumbuh. Beliau kemudian menjelaskan bahwa Rasulullah SAW beruban lantaran surat Huud dan saudara-saudaranya. Ayat tentang itu persisnya tatkala Allah SWT mengatakan tentang Istiqomah.
Dalam kondisi dunia yang semakin parah ini, marilah kita berdo'a kepada Allah SWT agar selamat dari fitnah dunia. Dan Allah swt kuatkan pijakan kaki kita dan istiqomah dalam meniti titian yang lurus, licin dan berduri. Dengan hati-hati tentunya sehingga selamat sampai di tujuan...

baca lanjutannya..

08 Mei, 2008

SMS (Suara Mujahid Sejati)
Album :
Munsyid : I.R.A
http://liriknasyid.com


Kamilah para mujahid sejati
Penerus cita-cita para Nabi
Tak pernah berhenti untuk berdakwah
Amalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah

Kamilah para mujahid sejati
Penerus generasi Robbani
Penegak Islam agama yang mulia
Risalah Rosululloh tercinta

Satukan langkah, eratkan ukhuwah
Melaju tak kenal menyerah
Syahid tujuan, para perindu surga
Agar syri'at Islam kan berjaya


Takbir bergema iringi tekad kami
penegak kembali jalan haqiqi
Gagah berani hadapi tirani
Berbekal pertolongan Illahi

Wahai muslimin dan muslimat
Janganlah ragu tuk berjihad
Bersama kami serukan intifadhoh
Melawan musuh-musuh Alloh

diambil dari : liriknasyid.com

baca lanjutannya..

14 April, 2008

Tadabbur Qs Ali Imran ayat 133-135

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri [229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali Imran 133-135)


Dalam ayat diatas, Allah swt memotivasi umat islam agar bersegera meraih impian yang dijanjikan oleh Allah swt kepada mereka. Ya, Syurga tempat kesenangan yang didambakan. Tempat yang dipenuhi dengan segala keindahan. Motivasi agar bersegera menuju syurga Allah swt berikan agar umat islam tidak berlalai-lalai dengan dirinya.
Pada ayat selanjutnya, Allah menjelaskan apa saja ciri-ciri orang yang akan mendapatkan kenikmatan yang telah dijanjikan tersebut sekaligus menjelaskan bagaimana kriteria orang-orang yang bersegera yang dimaksud-Nya.
Ciri pertama adalah "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya)". Dalam banyak buku-buku psikologis orang materialis yang notabene menuhankan harta, mereka dengan gamblang mengungkapkan bahwa agar seseorang itu hidup berbahagia dan hartanya bermanfaat bagi dirinya maka ia harus menyumbangkan sebagian hartanya untuk orang lain. Mereka mendasarkan hal tersebut dari pengalaman-pengalama n yang mereka dapati di lapangan. Ternyata mereka akhirnya memiliki kesimpulan tersebut setelah melalui berbagai kondisi berhubungan. Tak disangkal lagi, bahwa dengan membantu orang lain, hakikatnya ternyata membantu diri sendiri. 14 abad lalu ternyata Al Qur'an sudah berbicara tentang itu. Untuk mendapatkan syurga dan kenikmatannya sebagian harta harus di infakkan. Ada banyak kisah lain yang membuktikan pernyataan Al Qur'an ini. Penulis sendiri mengalami ini tatkala tahun lalu hanya memiliki uang Rp. 5000,-. Namun dengan keyakinan bahwa jika diinfakkan maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik dan akan memberikan ganjaran di Yaumil Akhir nanti. Akhirnya uang itu di infakkan saat Jum'at. Alangkah terkejutnya penulis tatkala setelah jum'at ada uang yang diserahkan kepada penulis dan mereka mengatakan bahwa uang itu adalah uang jasa penulis untuk sebuah pekerjaan sebelum ini. Subhanallah. Jumlah uang yang diberikan pun lima kali lipat dari sebelumnya.Subhanallah.
Ciri yang kedua adalah "dan orang-orang yang menahan amarahnya". Amarah, setiap orang pasti pernah marah. Ada berbagai sebab yang membuat seseorang marah. Namun tatkala amarah itu bisa ditahan dan tidak lepas kontrol maka orang nya akan mendapatkan ganjaran yang besar di hadapan Allah swt. Jadikanlah amarah itu kuda, namun tali kekangnya kita pegang dengan kuat.
................... (lagi ngantuk... ntar dilanjutin deh)

baca lanjutannya..