27 Mei, 2009

Mutarobbi sebagai cermin diri


Ana cukup tersentak tatkala ustadz menyampaikan bahwa seorang murobbi dapat dilihat perannya didalam kesehariannya dari cerminan mutarobbi yang ia bina. Demikianlah memang. Kita bisa lihat juga dalam keseharian nya contoh-contoh yang dapat menggabarkan hal yang demikian. Misalnya seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan anaknya. Kemudian mendidiknya di rumah dengan kasih sayang dan bimbingan. Akan terlihat hasil dari didikannya nanti dalam kehidupan sang buah hatinya. Anak yang dibesarkan dalam kontrol seorang ibu tegas, maka anak-anaknya berkemungkinan besar akan mewarisi sifat tegas tersebut. Demikian juga tatkala seorang ibu membesarkan anaknya dengan didikan dirumah yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan. Maka ddi luar rumah, anaknya akan menampilkan perilaku yang indah dan lembut. Subhanallah.
Seorang murobbi tak ubahnya juga dengan peran seorang ibu yang mendidik anak-anaknya. Maju mundurnya perkembangan mutarobbinya akan ditentukan sekali oleh sang murobbi. Banyak faktor yang akan menentukan hal ini. Diantaranya adalah, cara penyampaian materi sang murobbi, kandungan materi yang disampaikan, titik tekan materi, realitas yang disampaikan dengan kondisi mutarobbinya, dsb. Akan tetapi yang tak kalah pentingnya adalah kondisi ruhiyah dari murobbi itu sendiri. Faktor ini adalah faktor yang cukup dominan. Tanpa ruhiyah yang memadai, kemungkinan besar apa yang disampaikan akan mental. Faktor ruhiyah akan sangat bergantung pada amal harian dari murobbi itu sendiri. Jikalau amal hariannya keteteran, alamat akan sangat sempit jiwanya dalam meresapi makna kehadiran Allah dalam dirinya. Pada akhirnya akan memilih-milih bahan yang disampaikan kepada mutarobbinya agar tak menjadi bumerang bagi diri. Kalau sampai pada kondisi demikian, maka akan terjadilah cerminan yang kurang bagus pada diri seorang murobbi. Dan itu dapat dilihat dari pribadi mutarobbi nya. Naudzubillah... Sekali lagi ana merasa tersentak dengan taujih ini. Semoga Allah menjadikan kami semua dalam kondisi istiqomah didalam mengamalkan amal-amal yaumi. Baguskan Akhlak kami, dan jadikan setiap detik umur kami adalah detik-detik yang menghambakan diri kepada-Mu. Amiin. Ya Allah kumpulkan kami semua dalam syurga-Mu. Matikan kami dalam syahid dijalan-Mu. Amiin ya Allah..
Robbana hablana min azwajina wa zurriyatina qurrota a'yun waj'alna muttaqina imama.
Robbana laa tudziq qulubana ba'da idz hadaitana wa hablana min ladunka rohmah.. innaka antal wahhab.

Tidak ada komentar: