15 Juni, 2008

Subhanallah....

Suatu ketika salah seorang al Akh (sebut saja S) berangkat menuju perhelatan salah seorang anggota pengajiannya bersama rekan-rekannya yang lain. Disepanjang perjalanan, beliau menderita cegukan. Terkadang cegukan itu berhenti sebentar namun berikutnya mulai lagi. Saat akan pulang dari helat tersebut, saat itu hari sudah magrib, mereka singgah disebuah masjid. Salah seorang anggota rombongan iqamah dan mempersilakan al Akh S untuk mejadi imam. Al Akh S menjadi kelabakan karena saat itu ia menderita cegukan dan belum ada tanda-tanda akan berhenti. Namun beliau tetap saja dipersilakan karena memang dalam rombongan tersebut beliaulah yang paling tua. Al Akh S mencoba menjelaskan bahwa ia menderita cegukan. Dalam pikiran beliau, kalau nanti membaca ayat atau takbir maka akan ada tersendat-sendat atau berhenti. Dan memang saat itu cegukannya masih tetap terjadi. Alasan yang disampaikan oleh al Akh S tak diterima oleh sang pengumandang iqomah. Akhirnya dengan masih cegukan, al Akh S melangkah ke depan kemudian menatap kembali kebelakang memperhatikan shaf jamaah yang mulai rapi. Sebelum mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, al Akh S mengucapkan permohonan ampunan dan pertolongan kepada Allah swt karena bacaannya nantinya akan tersendat-sendat sementara tak ada yang maju menjadi imam selain dirinya. Perlahan kalimat takbir dikumandangkannya...
Tiba-tiba ketika mulai membaca Al Fatihah, ia merasakan tak ada lagi cegukan yang keluar dari kerongkongannya. Keheranan mulai muncul dalam dirinya. Inikah pertolongan Allah swt ? Subhanallah, Maha Suci Engkau ya Allah.... Ia mulai mencoba untuk membaca satu persatu ayat Allah swt dalam sholatnya. Dan,.. semuanya lancar tak ada sedikitpun sendatan. Sampai pada akhirnya sholat selesai, cegukan tersebut berhenti tiba-tiba. Alhamdulillah.... ya Allah hari ini Engkau perlihatkan keagungan-MU. Aku meminta ampun atas dosa dan kesalahanku... ucapnya lirih.

Tidak ada komentar: