Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

08 Mei, 2008

Butuh darah AB 22 kantong ....

Ana jadi bingung saat berkunjung kerumah sakit kemarin. Nama pasien yang ana kunjungi Haliman dan berasal dari Pasbar. Beliau kekurangan darah. Yang membuat ana bingung adalah kebutuhan darah yang disampaikan oleh dokter. 22 Kantong !. Kalaulah darah yang dibutuhkan tersebut adalah sembarang ( tidak ditentukan golongan darahnya ) mungkin tidak akan terlalu menjadi rumit. Namun, darah yang dibutuhkan adalah golongan AB. Golongan darah yang langka.
Pagi ini Insya Allah ana akan coba cari lagi rekan-rekan yang bergolongan darah AB. Semoga Allah mudahkan. Kemarin sudah ada 2 orang ikhwah yang bersedia. Namun saat itu mereka masih dikampungnya masing-masing. Rencananya hari ini mereka akan menyumbangkan darahnya.

baca lanjutannya..

26 April, 2008

nah, sudah mulai bingungkan.....

Hari-hari mulai ana lalui dengan tidak lagi memikirkan tentang mata kuliah. Yah, sudah bebas kini. Tidak ada lagi batu sandungan jikalau ingin kemana suka pada hari apa. Terserah, tinggal bikin jadwal kemudian berangkat. Emang enak juga ya kalau dah tidak lagi ada ikatan. Tak salah kiranya lagu tempo dulu yang menyanyikan apa susahnya jadi bujangan kemana-mana asalkan suka tiada orang yang melarang :) .
Terlepas dari hal tersebut, ternyata dengan kondisi tanpa ada kesibukan yang cukup berarti seperti itu ana jadi bingung sendiri apa ya... mo dikerjain. Biasanya ada saja yang ana lakukan terkait masalah kuliah dan berbagai macam hal lainnya. Tapi kini kesibukan itu sudah sangat kurang. Ada terpikir untuk terjun ke daerah guna membantu saudara-saudara disana tapi saat ini ana punya target untuk membantu keluarga dulu. Setelah itu baru mulai melangkah membangun kondisi fisik maupun jiwa di daerah. Yah, ada target-target yang ana ingin capai dari hal-hal tersebut. Terlebih dengan melihat kondisi keluarga utamanya adik-adik yang hari ini butuh bimbingan. Allahummarhamna.

baca lanjutannya..

12 April, 2008

mau nulis .....

sebenarnya ana mo nulis nih, tapi ingat sekaranga da acara di bawah, so lain kali aja yah. Jazakumullah dah berkunjung dan buka blog ini. wassalamu'alaikum wr wb

baca lanjutannya..

weee suda ha ....

 
Alhamdulillah, ada rasa senang yang mendalam seiring berlalunya waktu. Waktu yang terus bergulir dan menggelinding menggulung jalur pendek umur manusia. Umur yang telah Allah gariskan pada setiap insan yang diciptakannya.
Tepat pada tanggal 5 April 2008 kemarin, dua peristiwa besar telah pun ana lalui. Wisuda dan Milad. Wisuda yang bertepatan dengan milad ana menjadi hari yang istimewa sekaligus cukup sakral. Sebanyak 1.581 mahasiswa Universitas Andalas secara resmi dinyatakan telah lulus dan menamatkan studi di Universitas Andalas. baik program D3, S1, S2 maupun Doktor (S3). Tentunya ini adalah sebuah kebahagiaan tersendiri dimasing-masing orang yang telah dilantik tersebut. Perjuangan yang selama ini telah dijalani bertahun-tahun akhirnya berbuah gelar kesarjanaan. Sebuah prediket yang patutu dibanggakan, apalagi bagi para orang tua yang anaknya diwisuda untuk pertama kali.
Ana hari itu ditemani oleh Umak, Ayah, Reni dan Idar suaminya (lengkap dengan tiga mujahid Rafdil, Dinul dan Adli) Idel, Agus dan Diki. Sementara Abang dan keluarga tak bisa hadir lantaran Alfi anak beliau sakit parah. Irul, tak datang karena lebih suka di Air Bangis ketimbang pergi ke Padang.
Jadilah hari sabtu tanggal 5 April 2008 menjadi hari rihlah keluarga bagi kami.
Yah, ana menyadari ini sebenarnya hari pertama untuk memulai langkah-langkah kedepan yang ana sendiri tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Hanya dengan keyakinan dan memulainya dengan langkah-langkah kecil dan rencana-rencana besar ana mulai mengokohkan pijakan kaki agar nantinya masa depan yang di jelang menjadi lebih bermakna. Semoga. ya Allah ya Rabb.

Posted by Picasa

baca lanjutannya..

02 April, 2008

Tambahan biaya Wisuda

Ini nih tambahan biaya untuk wisuda setelah Rp.325.000,- dikirim ke rekening rektor beberapa bulan yang lalu.

1. Biaya Beli Toga dan Peminjaman Jubah Rp. 60.000,-

2. Biaya Pembuatan VCD dan Foto Wisuda Rp. 30.000,-

3. Biaya Pembelian Salempang Rp. 25.000,-

4. Biaya Foto Copy dan Legalisir Ijazah Rp. 20.000,-

Ana cuma bisa geleng kepala sambil mikir alokasi-alokasi sumber dana yang bisa didapatkan guna menutupi biaya-biaya tersebut. Tapi ana cepat mengalihkan cara pandang (seperti biasanya) bahwa bukankah Allah swt Maha Kaya. Mudah bagi-Nya untuk memberikan harta, apalagi uang. Dengan berpikir demikian alhamdulillah semua kegundahan akhirnya hilang. Sekarang waktunya untuk memutar otak dan menggerakkan tangan agar rezeki Allah swt turun pada kita.

baca lanjutannya..

23 Februari, 2008

Wesuda(h)


Alhamdulillahirabbil'alamin. Pada hari selasa tanggal 19 Februari 2008 kemarin Allah swt telah memudahkan langkah ini untuk menapaki dunia baru yang akan dijelang. Yup, pada hari itu sidang tugas akhir yang menentukan ana apakah akan tetap di Unand ini untuk satu semester berikutnya atau angkat kaki.
Puji Syukur, ternyata setelah dirembukkan oleh penguji dan pembimbing ana, mereka bersepakat untuk melepaskan ana dari sini. Betapa gembiranya ana, walaupun dalam hati masih ada sedikit pertanyaan akankah waktu setelah ini akan dipenuhi dengan ketenangan ataukah sebaliknya, dipenuhi dengan kerja-kerja besar yang telah ana susun beberapa waktu yang lalu. Wallahu a'lam pikiran-pikiran jelek segera ana buang dari memori otak ini. Bukankah setiap mukmin itu adalah para pejuang yang senantiasa bergelut dengan kefanaan dunia. Kemudian berkata kepadanya Aku telah menceraimu dengan talak tiga !. bukankah itu berarti kesulitan yang timbul tatkala berhadapan dengan ketiadaan berbagai kemudahan didunia ini bukanlah sebuah halangan untuk mencapai hal-hal yang besar dalam hidup ini. Untuk kemudian dipersembahkan di hadapan Allah yang Maha Kaya.
Yang jelas, saat ini akan ada beban baru bagi ana setelah melewati masa-masa di kampus tercinta. Tentu, beban ini bukanlah penambah masalah baru. Akan tetapi ia adalah celah baru untuk menambah investasi akhirat....

baca lanjutannya..

27 Januari, 2008

Kenangan bersama Nenek

Hm, nggak tahu harus ngomong dari mana mulainya nih. Tapi memang lagi mau nulis, namun bakat menulis itu kayaknya yang kurang. he... he... mudah-mudahan saja nanti bisa dengan "senang hati" menulis atau paling tidak jadi penulis ( :) ).
Dikala sepi-sepi dan kesendirian seperti malam ini (duh, ternyata sudah malam ya...) biasanya ana suka baca buku. Sekarang kesendirian itu sudah mulai tergantikan dengan senandung Al Qur'an dari lisan ini. Alhamdulillah, semoga Allah swt nantinya menjadikan lisan ini penuh dengan lantunan ayat-ayat keagungan-Nya hingga ajal menemui.
Ana ingin menulis sedikit kenangan bersama nenek, walau sebenarnya sudah sekitar 10 tahun yang lalu beliau berpulang ke rahmatullah. Nenek dari pihak umak (ibu).
Beliau adalah seorang yang berperawakan tinggi kurus. Dari wajah beliau sebenarnya masih terlukis sisa-sisa kecantikannya dimasa lalu. Mungkin banyak kenangan yang ia telah lalui dimasa-masa mudanya. Kenangan dan cerita tentang orang-orang tempo dulu. Kami lebih terbiasa menyebutnya dengan urang-urang saisuak.
Di Kampung ana, Air Bangis, nenek lah waktu itu yang sering ana kunjungi. Rumah beliau menjadi tempat ana bermain dan juga menimba ilmu. Ada satu buah buku yang kala itu menjadi favorit ana jika berkunjung. Buku tentang Teladan para pejuang Islam. Alhamdulillah buku itu menjadi sumber inspirasi yang tiada habis-habis nya bagi ana. Judul buku itu ana sudah lupa. Namun, didalamnya termaktub berbagai kisah tentang para pejuang Islam yang tiada kata henti menyerukan kebenaran Dien Allah ini.
Entah apa yang menjadi daya tarik bagi ana, tapi rumah nenek menjadi basecamp kedua bagi ana selain rumah orang tua. Ana bahkan sering tidur di rumah nenek baik siang ataupun malam. Nenek dengan kasih sayangnya akan memberikan selimut jika ana ketiduran dirumah beliau. Bahkan, rumah nenek ini sebenarnya sebagai tempat pelarian bagi ana jika dirumah ana tidak berbaikan dengan ayah atau umak (ibu). Ana adalah anak yang bandel dan sering berantam dengan adik atau kakak. Ana juga kalau dirumah, seringnya ketiduran. Padahal waktu itu kami memiliki lapau (kedai) kopi yang menjadi tempat persinggahan bagi para nelayan yang baru pulang atau akan pergi melaut. Tentu saja lapau itu tak bisa dijaga orang penidur. Kondisi ana yang sering ketiduran di rumah ini menjadi momok tersendiri sehingga ana sering dimarahi oleh ayah atau kakak.
Nah, ketika ana dimarahi oleh ayah, inilah saat-saat yang cukup menegangkan. Biasanya ana tidak akan pulang kerumah untuk beberapa hari. Bahkan untuk kesekolah, ana akan mencuri-curi masuk rumah melalui pintu belakang. Kemudian dengan cepat mengambil baju SD dan kembali berlari keluar rumah. Pulangnya nanti tidak akan kerumah lagi. Namun ana akan balik arah ke rumah nenek. Rumah kami dan rumah nenek berjarak sekitar 500 meter. Disinilah pembelaan beliau kepada ana. Walaupun dengan kenakalan ana waktu itu, beliau tidak akan terlalu marah. Beliau akan menasehati dengan bijak. Memang, jika ana ketahuan oleh ayah dirumah nenek,jika ayah ada waktu biasanya akan datang dan mencari ana. Tentu saja ana akan kabur dengan cepat kalau tahu ayah akan datang. Ayah sosok orang tua yang cukup keras mengajari anak-anaknya. Jika kami melakukan kesalahan atau kenakalan, maka suara ayah akan membuat ciut nyali. Atau bahkan jika masih nakal, kayu atau rotan ke punggung itu sudah makanan siap saji. Tapi didikan seperti itu entah mengapa memang ampuh menjadikan seseorang itu memiliki kepribadian yang tangguh dan pemberani. Ana dan kakak dididik dengan keras oleh ayah, dan ayah atau umak tidak akan memihak sedikitpun kepada kami jika kami bersalah. Pada akhirnya kami menjadi orang yang mandiri dan tidak suka mengharapkan bantuan atau belas kasihan orang lain. Jika ada yang memberi bantuan, itu syukur. Namun jika tidak, kami tak akan mudah berputus asa.
Nenek kadang menjadi tempat ana curhat terhadap masalah yang ana hadapi dirumah. Pada akhirnya beliau biasanya membiarkan ana menginap dirumahnya. Beliau memang dirumah hanya sendiri. Kalau ada yang datang biasanya hanya sebentar saja. Beberapa kali memang ada anak kost siswa MAN yang tinggal di lantai 2 rumahnya. Juga ada satu keluarga yang mengontrak dilantai 1 bagian depan rumah tersebut. Namun diruangan tengah, hanya nenek sendiri. Beliau paling suka menjahit sisa-sisa kain jahitan kakak umak yang tidak dimanfaatkan lagi. Untuk karyanya yang satu ini, ana cukup salut. Beliau mampu membuat satu selimut yang ana kira cukup besar dipakai untuk dua orang. Hanya dari paduan kain-kain perca (istilah lain dari sisa kain jahitan).Subhanallah, sebuah karya yang bagus dan menakjubkan ana kira. Tak banyak orang-orang tua yang mampu seperti itu.
Di usianya yang sudah cukup senja itu, beliau juga suka bercerita tentang berbagai hal kepada ana. Cerita tentang orang-orang dahulu tentunya. Tak luput juga cerita tentang masa lalunya dan masa lalu orang tua ana.
Kebiasaan beliau yang ana kagumi lainnya adalah ketaatan beliau menjalankan perintah Allah swt. Beliau ana lihat sering duduk lama ditikar sajadahnya yang sudah hampir tipis lantaran seringnya dipakai untuk bermunajat. Terkadang juga menjelang tidur ana lihat beliau masih berdo'a dengan khusu'nya. Kebiasaan yang ana kira jarang dimiliki orang lain.
Saat-saat tinggal bersama dimalam hari, waktu beliau tidur ana sering memperhatikan kearah beliau. Terkadang ana berpura-pura tidur sehingga pada akhirnya ana dapat memperhatikan beliau. Betapa diusianya yang sudah tua tersebut ia masih suka bekerja dengan rajin, shalat, memperhatikan dan mengunjungi cucu-cucunya. Subhanallah. Terkadang ketika itu ana juga merasa kasihan dengan beliau. Hidup dirumah tersebut hanya sebatang kara. Ana sering kerumah nenek hanya terkadang sebagai pelarian dan takut dihukum ayah saja.
Di rumah nenek ada beberapa ekor kumbang jati yang ia pelihara. Ana tak tahu kenapa beliau suka sekali dengan kumbang-kumbang tersebut. Hampir tiap kali ana lihat ketempat kumbang tersebut akan tercium aroma bunga melati yang semerbak. Sepertinya bunga melati ini adalah makanan bagi kumbang-kumbang tersebut.
Ketika ana lulus dan bersekolah di Lubuk Sikaping, ana sudah jarang tidur dan main dirumah nenek. Namun ana dengar waktu itu nenek sering menanyakan kabar tentang ana. Bahkan saat-saat beliau sakit beliau juga masih sempat menyebut nama ana.
Ada rasa perih sebenarnya tatkala ana pulang kampung waktu sekolah di Lubuk Sikaping dulu. Ketika itu ana lihat sakit nenek cukup parah. Ia bahkan tak terlalu kenal siapa yang berada disampingnya. Saat ana datang, keluarga ana menyebutkan nama ana pada nenek. Namun, beliau hanya melihat dan tidak berkata apa-apa. Saat itu ana merasa sedih sekali. Bergulir kenangan-kenangan indah ana bersama beliau. Kenangan yang mungkin tak akan terlupakan selamanya. Dalam hati ana berdo'a dan terus berdo'a untuk kesembuhan beliau. Tatapan mata beliau yang sudah agak sayu, menyiratkan beribu kisah yang masih terpendam yang ingin diceritakan dan diwariskan pada generasi penggantinya.
Nenek meninggal saat ana kembali balik ke sekolah di SMA Lubuk Sikaping. Ana bahkan tak sempat melihat atau mengantarkan jasadnya ke Pemakaman. Kondisi keuangan yang saat itu amat lemah, hanya mengizinkan ana untuk mendo'akan semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni dosa dan kesalahan beliau dimasa hidupnya. Menjadikannya bidadari syurga yang memancarkan sinar keufuk yang tinggi.
Kenangan-kenangan ana bersama nenek terkadang menjadikan ana begitu rindu padanya. Jika pulang kampung ana biasanya sempatkan untuk kepemakaman beliau di tanah pekuburan Kampung Padang. Didekat kubur beliau kini sudah beristirahat juga dua orang adik ana, kakak sepupu yang ana sayangi, paman dan beberapa orang sanak keluarga lain. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan keridhaanya bagi kalian semua.

Tertitip do'a untuk nenek tercinta.

Puksi, 27 Januari 2007 ; at 8:49 PM

baca lanjutannya..

20 Januari, 2008

Berhenti sejenak ?

Sejenak ana berpikir dengan kalimat yang baru tertulis di layar monitor ini. Adakah kata yang salah dalam setiap kata pada penggalan kalimat "berhenti sejenak ?"? tak mudah untuk mengartikan apa sebenarnya yang ingin ana sampaikan tentang kalimat tersebut. Ada banyak kisah yang ana jalani bersama dengan makna dari kalimat itu. Disaat-saat sibuk mengerjakan berbagai kegiatan terkadang kalimat itu mampir. Seakan-akan ia menjadi pahlawan yang akan menyelamatkan dari tumpukan masalah yang sedang dipecahkan.Benarkah demikian ? Ah, ternyata itu hanyalah sebuah kalimat pelarian belaka. Ana merasakan tak pernah rasanya ucapan tersebut teraplikasi dengan makna yang diinginkan sebenarnya.
Pada dasarnya ketika seseorang mmenginginkan waktu jeda untuk berhenti sementara dari pekerjaan nya yang menumpuk ada lah hal wajar. Tak boleh tidak, bahkan itu mestilah ada. Hatta pekerjaan yang sangat urgen sekalipun. Jikalau waktu jeda itu tak ada, maka sistem yang berjalan selama ini dikhawatirkan sedikit demi sedikit akan melemah daya tahannya.
Berhenti sejenak, ternyata tidaklah sama pada setiap orang. Ada orang yang memang benar-benar akhirnya menghentikan kegiatannya sementara waktu agar nanti ketika bangkit lagi akan lebih fresh. Namun yang disayangkan sebagaimana yang ana sampaikan diawal tadi adalah ketika waktu jeda untuk berhenti sejenak itu digunakan juga untuk pekerjaan yang digeluti atau aktifitas yagn berat lainnya. Pada akhirnya berhenti sejenak itu malahan menjadi bumerang sehingga berakibat melemahkan daya tahan selama ini.
Tidak seharusnya memang ini terjadi. Sebelum akhirnya tumbang bersama kondisi yang parah, ada baiknya perilaku-perilaku demikian dipantau dan diperhatikan. Baik pada diri kita maupun pada diri orang-orang dilingkungan kita.

baca lanjutannya..

15 Januari, 2008

Kejar tayang paket the A ...

37 hari lagi batas sidang TA akan segera berakhir. Itu ketetapan dari jurusan beberapa bulan yang lalu. Yah, akhirnya semangat utk berjuang menyelesaikan Skripsi harus digenjot lagi nih. Ditengah hiruk pikuk mengerjakan beberapa pekerjaan tambahan, secara bertahap skripsi mulai ana angsur. Mungkin sudah dari sono nya ya, jika sebuah pekerjaan itu tidak ana selesaikan dalam waktu yang cepat. Susah juga sih, untuk mengerjakan sesuatu jika tidak ada batasan-batasan tertentu yang harus dilaksanakan. Akhirnya tadi malam ana coba menggores-gores apa saja yang harus dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan. Alhamdulillah sedikit sudah tergambar.
Mungkin dalam beberapa hari ini akan mulai lagi perbaikan-perbaikan pada Skripsi yang sudah diseminarkan. kurang lebih satu minggu lah, setelah itu akan menemui pembimbing untuk berkonsultasi apa saja yang akan diperbaiki lagi. Mudah-mudahan akan bisa tereslesaikan dengan cepat.

baca lanjutannya..

25 Desember, 2007

Non Aktif dari Internetan

Assalamu'alaikum wr wb,
Teriring salam dan ungkapan ukhuwwah yang dalam kepada saudara-saudara yang kucintai karena Allah swt.
Hari ini ana berusaha untuk kembali menata diri dan hati ini. Semoga dengannya nanti jiwa ini bisa kembali bersih dari noda-noda hitam yang senantiasa higgap dan mencari celah untuk dapat menutupi hati. Betapa rapuhnya jiwa ini. Setiap hari ada saja tumpukan dosa yang membebani dan menambah catatan-catatan kelam dalam menempuh dunia yang fana ini. Ya rabbi, Ampuni hamba-Mu yang lemah dan nista ini.
Ayyuhal ikhwah, ana mohon maaf kepada antum karena untuk beberapa lama dan dalam waktu yang tidak ditentukan, blog ini tidak akan di update. Komentar yang masuk pun tidak akan ditanggapi, kecuali yang penting saja.
afwan jiddan atas semua ketidaknyamanan ini.
Akhukum fillah.

baca lanjutannya..

24 Desember, 2007

berbagi data

ada situs untuk berbagi data nih, alamatnya di http://www.divshare.com/

baca lanjutannya..

18 Desember, 2007

 



Pikir .... Ngetik.... edit..... tulis.... ubah ... save.
Posted by Picasa

baca lanjutannya..

Saat kita dihadapkan pada tantangan

Menarik sekali wawancara yang dilakukan oleh salah seorang kru SCTV dengan pemain tunggal I am the Legend, Will Smith. Pada saat diskusi dilakukan, Will Smith ditanyakan apa saja yang ia lakukan dalam persiapannya membuat film I am the legend. Ia mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan mantan tahanan perang dan orang-orang yang pernah terisolasi. "Satu hal yang saya pelajari dari mereka adalah, Jika anda mengalami kesendirian seperti itu, Jadwal menjadi hal yang paling penting. Anda akan menjadwalkan segalanya, saya akan sarapan dari pukul 7:30 sampai pukul 7:45 dan saya akan berolah raga dari pukul 7:50 sampai 8:30. Lalu saya akan bersihkan sepatu dari jam 9 sampai jam 11. Tiba-tiba saja ada keharusan untuk menjadwal dan menyusun segalanya"."Seperti obsessive compulsive disorder?". " Ya, seperti itu. Seperti juga stress yang disebabkan oleh trauma, seolah-olah kehidupan akan hancur jika anda tidak mengikuti jadwal itu".
Pernyataannya ini ana kira memberikan gambaran bagi kita bahwa memang kita tidak seharusnya berdiam diri dengan kondisi yang ada pada kita hari ini. Kalau ia berkata demikian sebagai penggambaran terhadap kondisi para tahanan perang dan orang-orang yang terisolasi. Seolah-olah kehancuran akan terjadi tatkala jadwal-jadwal yang telah disusun tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Bukankah kita dalam keseharian telah tahu bahwa kita senantiasa berada pada kondisi demikian ?. Kalau kita maknai lagi apa yang telah Allah swt katakan dalam Surat Al Ashri, bahwa kita semuanya adalah dalam kerugian. Wal 'asri innal insana lafii khusri. Tak ada pengecualian dalam ayat tersebut. Dan kita juga tahu kita senantiasa berada dalam isolasinya Allah swt, kita tak pernah tahu kapan Allah akan memanggil kita. Bisa jadi dikala kita duduk, berdiri, berbaring atau dikala kita berjalan. Ujian-ujian senantiasa Allah berikan sebagai bagian dari tarbiyah bagi diri kita. Nah, bukankah penggambaran yang dibuat oleh Will Smith tersebut juga seharusnya senantiasa ada dalam diri kita. Ketakutan, kecemasan yang berbuah penghambaan kepada Allah swt. Keharusan dalam menta'ati Allah swt dengan menta'ati semua jadwal-jadwal yang telah diatur. Baik yang diatur langsung oleh Allah swt maupun jadwal yang kita atur sendiri, untuk kebaikan dunia dan akhirat kita tentunya.

Jika tidak, maka kehancuran akan terjadi.

" Ya, seperti itu. Seperti juga stress yang disebabkan oleh trauma, seolah-olah kehidupan akan hancur jika anda tidak mengikuti jadwal itu".

baca lanjutannya..

17 Desember, 2007

Lebaran Idul Adha nggak pulang?

Pertanyaan ini rasanya sulit untuk menjawabnya. Betapa tidak, inginnya hati sebenarnya mau pulang. Tapi, ada banyak halangan yang menyebabkan keinginan itu hanya pada tahap "ingin". Kendala yang klasik tentunya sudah tak bisa dipungkiri. Kendala fulus. Selain ini, sebenarnya juga masih ada. Beberapa kali pulkam sebelum ini, ana rasakan pulkam itu hanya sekedar melepaskan kerinduan kepada keluarga. Aspek Dakwah rasanya sangat minim. Terkadang kalau pulkam seakan terbelenggu oleh diri sendiri. Tak banyak yang dapat dikerjakan. Bisa jadi karena belum melihat peluang-peluang yang ada.
Sudah lebih sembilan tahun ana jarang sekali pulang kalau lebaran Idul Adha. Padahal moment-moment Idul Adha dulunya menjadi favorit bagi ana. Pada hari Raya Qurban ini umak biasanya bikin sop tulang jawi. subhanallah, masakannya enak. Tak tertandingi oleh koki manapun di dunia ini tentunya. Saat-saat menjelang Idul Adha seperti ini, kami juga biasanya sudah bersiap-siap menyambut malam takbiran. Malam takbiran dengan jalan kaki keliling kampung. Menyenandungkan Asma Allah Yang Maha Agung.

baca lanjutannya..

16 Desember, 2007

Bagaimana Hafalan Al Qur'an

Bagaimana Hafalan Al Qur'an mu hari ini sahabat? adakah peningkatan? ataukah ia hilang bersama bertambahnya makasiat-maksiat yang kau lakukan??

baca lanjutannya..

01 November, 2007

Perempuan !

Ana tertegun beberapa saat setelah menyaksikan adegan yang cukup membuat ana miris sore ini. Seorang wanita ditendang dari belakang oleh seorang pemuda (mungkin suaminya). Pada awalnya mereka berjalan beriringan, perempuan tersebut didepan, entah apa yang ia bicarakan sementara laki-laki tersebut berjalan dibelakangnya. Apakah karena wanita tersebut mengomel atau bicara yang kurang pada tempatnya, yang jelas dengan spontan pemuda itu menendang wanita tersebut dari belakang. Menghadapi tendangan tersebut sang wanita berjalan sambil menangis dan memungut batu, kemudian melempari sang pemuda tersebut dengan batu beberapa kali. Pemuda tersebut diam saja sambil mengomel yang ana sendiri tak tahu apa yang mereka omelkan. Maklum ana cuma memperhatikan dari jauh. Mungkin karena melihat ana memperhatikan mereka, mereka terus saja berjalan dan akhirnya hilang diantara rerimbunan semak yang ada didekat kampus. Ana lanjutkan perjalanan menuju Labor Dasar dengan hati yang masih tidak menentu. Terbayang dalam ingatan akan pesan baginda Rasul yang mulia " sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya", " ..Janganlah salah seorang dari kalian menampar istri pada wajahnya .... ", terbayang juga itsar yang mengatakan bahwa Umar bin Khattab adalah seorang mukmin pilihan yang keras terhadap orang-orang zalim, keras bila berbicara, tegas dalam menghukum dan sorang panglima yang ditakuti. Namun di dalam kehidupan berumah tangga, ia adalah seorang suami yang sangat lembut. Lemah lembut terhadap keluarga.
Pikiran ini berkecamuk pada hal-hal demikian, ya Allah begitu teganya mereka berbuat kasar sperti itu terhadap perempuan. Apakah memang pantas perempuan tersebut dihukum dengan kasar seperti itu lantaran perbuatannya atau kata-katanya, bathin ana dalam hati. Ah, semoga saja memang karena ada hal yang melatar belakangi perbuatan demikian, kalau tidak tentulah pemuda tadi termasuk orang yang zalim terhadap keluarganya. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang zalim.

baca lanjutannya..

26 Februari, 2007

adek2 ku

hee....he..... bentar ya... lagi looding nih.
hee....he..... bentar ya... lagi looding nih.
hee....he..... bentar ya... lagi looding nih.
hee....he..... bentar ya... lagi looding nih.
hee....he..... bentar ya... lagi looding nih.

baca lanjutannya..

19 Februari, 2007

capek ......

wuih, panek..... siap masangin kompi dari tadi siang kul 12 sampe jam 1 malem nih. lama banget yah.... malam (benarnya sih pagi) sekarang lagi santai sambil dengar pembahasan gpk (gerakan pembaharuan keagamaan). masya Allah... nih ceramah/diskusi bagus benar isinya. membahas tentang penyimpangan yang dilakukan si cak nur beserta rekan-rekannya.awalnya liberal itu di usung oleh harun nasution rektor iain syarif hidayatullah.pelanjutnya itu nurcholish madjid walaupun sebenarnya sekarang dah wafat. Entah apa yang ia rasakan sekarang. dalam ceramah ini disampaikan pemikiran-pemikiran cak nur yang menyimpang syahadatnya aja sampe mengatakan tidak ada tuhan selain tuhan (naudzubillah min dzalik). pemaparan disini disampaikan oleh ustadz-ustadz yang mumpuni dibidangnya. ada juga mantan sekjen nurcholish madjid yang memaparkan dengan blak-blakan kehidupan dan pemikiran cak nur. cukupin dulu dah makin panek nih.... tapi tetap melek juga buat dengar ceramah. masih kondusif. insya Allah swt.

baca lanjutannya..

27 Januari, 2007

 
Ini nih photo ane waktu di paski dulu..... kenangan waktu nggerek bendera. ane sih sebenarnya juru kunci(plg belakang hee...hee.....)Pasukan 45. kalo di pandu namanya sapu jagad (wallahu a'lam).
insya Allah kenangan dulu menjadi berarti jika ia menjadikan diri kita menjadi lebih baik jika mengingatnya.
Seperti kerinduan kita akan suatu masa dimana gunung dan bebatuan akan memihak kepada ummat ini. Jayalah Islam Jayalah ummat Muhammad SAW. Posted by Picasa

baca lanjutannya..