Pertanyaan ini rasanya sulit untuk menjawabnya. Betapa tidak, inginnya hati sebenarnya mau pulang. Tapi, ada banyak halangan yang menyebabkan keinginan itu hanya pada tahap "ingin". Kendala yang klasik tentunya sudah tak bisa dipungkiri. Kendala fulus. Selain ini, sebenarnya juga masih ada. Beberapa kali pulkam sebelum ini, ana rasakan pulkam itu hanya sekedar melepaskan kerinduan kepada keluarga. Aspek Dakwah rasanya sangat minim. Terkadang kalau pulkam seakan terbelenggu oleh diri sendiri. Tak banyak yang dapat dikerjakan. Bisa jadi karena belum melihat peluang-peluang yang ada.
Sudah lebih sembilan tahun ana jarang sekali pulang kalau lebaran Idul Adha. Padahal moment-moment Idul Adha dulunya menjadi favorit bagi ana. Pada hari Raya Qurban ini umak biasanya bikin sop tulang jawi. subhanallah, masakannya enak. Tak tertandingi oleh koki manapun di dunia ini tentunya. Saat-saat menjelang Idul Adha seperti ini, kami juga biasanya sudah bersiap-siap menyambut malam takbiran. Malam takbiran dengan jalan kaki keliling kampung. Menyenandungkan Asma Allah Yang Maha Agung.
Suswono dinilai komit berdayakan warga Jakarta
54 menit yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar