Ana tertegun beberapa saat setelah menyaksikan adegan yang cukup membuat ana miris sore ini. Seorang wanita ditendang dari belakang oleh seorang pemuda (mungkin suaminya). Pada awalnya mereka berjalan beriringan, perempuan tersebut didepan, entah apa yang ia bicarakan sementara laki-laki tersebut berjalan dibelakangnya. Apakah karena wanita tersebut mengomel atau bicara yang kurang pada tempatnya, yang jelas dengan spontan pemuda itu menendang wanita tersebut dari belakang. Menghadapi tendangan tersebut sang wanita berjalan sambil menangis dan memungut batu, kemudian melempari sang pemuda tersebut dengan batu beberapa kali. Pemuda tersebut diam saja sambil mengomel yang ana sendiri tak tahu apa yang mereka omelkan. Maklum ana cuma memperhatikan dari jauh. Mungkin karena melihat ana memperhatikan mereka, mereka terus saja berjalan dan akhirnya hilang diantara rerimbunan semak yang ada didekat kampus. Ana lanjutkan perjalanan menuju Labor Dasar dengan hati yang masih tidak menentu. Terbayang dalam ingatan akan pesan baginda Rasul yang mulia " sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya", " ..Janganlah salah seorang dari kalian menampar istri pada wajahnya .... ", terbayang juga itsar yang mengatakan bahwa Umar bin Khattab adalah seorang mukmin pilihan yang keras terhadap orang-orang zalim, keras bila berbicara, tegas dalam menghukum dan sorang panglima yang ditakuti. Namun di dalam kehidupan berumah tangga, ia adalah seorang suami yang sangat lembut. Lemah lembut terhadap keluarga.
Pikiran ini berkecamuk pada hal-hal demikian, ya Allah begitu teganya mereka berbuat kasar sperti itu terhadap perempuan. Apakah memang pantas perempuan tersebut dihukum dengan kasar seperti itu lantaran perbuatannya atau kata-katanya, bathin ana dalam hati. Ah, semoga saja memang karena ada hal yang melatar belakangi perbuatan demikian, kalau tidak tentulah pemuda tadi termasuk orang yang zalim terhadap keluarganya. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang zalim.
Menteri Arifah apresiasi SMAN 96 Jakarta, dampingi anak berinternet
18 menit yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar