Sejenak ana berpikir dengan kalimat yang baru tertulis di layar monitor ini. Adakah kata yang salah dalam setiap kata pada penggalan kalimat "berhenti sejenak ?"? tak mudah untuk mengartikan apa sebenarnya yang ingin ana sampaikan tentang kalimat tersebut. Ada banyak kisah yang ana jalani bersama dengan makna dari kalimat itu. Disaat-saat sibuk mengerjakan berbagai kegiatan terkadang kalimat itu mampir. Seakan-akan ia menjadi pahlawan yang akan menyelamatkan dari tumpukan masalah yang sedang dipecahkan.Benarkah demikian ? Ah, ternyata itu hanyalah sebuah kalimat pelarian belaka. Ana merasakan tak pernah rasanya ucapan tersebut teraplikasi dengan makna yang diinginkan sebenarnya.
Pada dasarnya ketika seseorang mmenginginkan waktu jeda untuk berhenti sementara dari pekerjaan nya yang menumpuk ada lah hal wajar. Tak boleh tidak, bahkan itu mestilah ada. Hatta pekerjaan yang sangat urgen sekalipun. Jikalau waktu jeda itu tak ada, maka sistem yang berjalan selama ini dikhawatirkan sedikit demi sedikit akan melemah daya tahannya.
Berhenti sejenak, ternyata tidaklah sama pada setiap orang. Ada orang yang memang benar-benar akhirnya menghentikan kegiatannya sementara waktu agar nanti ketika bangkit lagi akan lebih fresh. Namun yang disayangkan sebagaimana yang ana sampaikan diawal tadi adalah ketika waktu jeda untuk berhenti sejenak itu digunakan juga untuk pekerjaan yang digeluti atau aktifitas yagn berat lainnya. Pada akhirnya berhenti sejenak itu malahan menjadi bumerang sehingga berakibat melemahkan daya tahan selama ini.
Tidak seharusnya memang ini terjadi. Sebelum akhirnya tumbang bersama kondisi yang parah, ada baiknya perilaku-perilaku demikian dipantau dan diperhatikan. Baik pada diri kita maupun pada diri orang-orang dilingkungan kita.
TNI AD turunkan 655 prajurit dalam ajang Super Garuda Shield
37 menit yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar