Setelah ana membaca sebuah tulisan penggugah semangat, terpikirkan kembali untuk melanjutkan mimpi-mimpi dalam perbaikan bagi generasi muda di Pasbar. Mimpi itu adalah mengembalikan tanah-tanah anak negeri kembali kepada mereka. Menjadi hak milik mereka, mengolahnya dan menjual hasil buminya untuk kepentingan generasi mudanya yang lebih baik. Seketika ana menyampaikan mimpi tersebut, salah seorang ikhwah menanyakan apakah mimpi itu adalah cita-cita atau keinginan. Dengan rada kebingungan ana sampaikan itu keinginan ana. "Kalau masih berupa keinginan, berarti belum kuat", sambung beliau. Hm, ana jadi bingung apa memang demikian ya... Baiklah ini akan jadi sebuah cita-cita. Ya, cita-cita dalam menjadikan negeri tempat kelahiran itu menyeruakkan benih-benih kebaikan dan cahaya yang terang diantara kegelapan dan gulitanya kehidupan.
Ya Rabb, kepada-Mu jua cita-cita ini dipohonkan.
Setidaknya 60 orang tewas dalam ledakan truk tangki minyak di Nigeria
46 menit yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar