Untuk membaca kita butuh waktu yang lama. Gimana kalau waktu membaca itu dipersingkat? tanpa harus mengurangi pemahaman kita tentang apa yang kita baca. so, ikuti saja copas dari artikel yang berhubungan dengan cara membaca cepat berikut .... sumber : Sekolahonline Pengirim :Dayan |Email : - |dayanpramana@yahoo.com Salah satu teknik membaca cepat adalah dengan berusaha membaca beberapa blok kata sekaligus. Dan ternyata menurut riset Cambridge University, hal tersebut memang bisa karena otak kita membaca kata-per-kata, bukan huruf-per-huruf. Coba baca tulisan berikut yang sengaja dibuat salah susunannya. Dikutip dari situs jalansutera. Salah satu pendapat tentang hal itu menyatakan bahwa menurut teori ‘asociative memory’ otak banyak bekerja dengan cara mengasosiakan suatu informasi dengan informasi yang lain yang sudah tersimpan. Kemampuan membaca kalimat yang salah letak tersebut dikarenakan otak kita merekonstruksi kata tersebut dengan ingatan yang sudah terdapat dalam otak kita. Dengan demikian, bila menemui kata baru maka bisa tetap mengalami kesulitan baca, atau terjadi salah mengartikan. Teknik-teknik sederhana dengan bantuan tangan juga cukup membantu meningkatkan kecepatan membaca. Tentu saja perlu diperhatikan untuk tetap menjaga keutuhan pemahaman atas isi bacaan. (Maaf, file tidak belum selesai karena ada kesulitan transfer ke HTML) Membaca termasuk salah satu keterampilan yang penting di-kuasai oleh kaum profesional (seperti guru, wartawan, dll). Apalagi saat ini masyarakat kita sudah memasuki era reformasi. Kita "dibanjiri' oleh begitu ba-nyaknya bahan bacaan. Di samping bahan bacaan berupa surat kabar yang terbit harian, majalah dan tabloid yang terbit mingguan atau dwimingguan, kita juga tiap bulan berhadapan dengan begitu banyaknya buku-buku baru dari berbagai penerbit. Banjir bahan bacaan ini tentu saja harus diimbangi de- ngan keterampilan mambaca. Dengan keterampilan membaca secara cepat dan efektif; dan sehubungan dengan itu kita bisa lebih menghemat waktu dalam membaca. Pada kesempatan ini kita secara khusus akan melihat dan melatih beberapa kiat berkaitan dengan keterampilan membaca se-hingga kita bisa membaca secara cepat dan efektif. Namun sebelumnya kita akan melihat dulu sejauh mana kecepatan kita dalam membaca saat ini; serta melihat berbagai kelemahan yang sering dijumpai pada orang-orang tertentu di dalam membaca. Uraian di dalam pelatihan ini didasarkan pada beberapa buku, antara lain yaitu: John D. Mc. Neil et al., How To Teach Reading Successfully (Toronto: Little Brown, 1980); Mortimer J. Adler, How To Read A Book (New York: Simon & Schuster, 1940); Soedarsono, Sistem Membaca Cepat dan Efektif (Jakarta: Gramedia, 1988). Kecepatan setiap orang dalam membaca tidak selalu sama. Ada yang memiliki kecepatan 100 _150 kpm (kata per menit), ada yang 150-200 kpm, dan ada yang di atasnya. Berdasarkan pengamatan dalam berbagai pelatihan, keterampilan, kecepatan rata-rata orang Indonesia dewasa (yang belum pernah latihan keterampilan membaca) 175-300 kpm. Setelah mengikuti latihan keterampilan membaca, kecepatan itu biasanya bisa meningkat. Rumus untuk menghitung kecepatan membaca adalah : jumlah kata yang dibaca, dibagi waktu yang dibutuhkan untuk membaca. Jika kecepatan membaca itu kita andaikan A, jumlah kata yang dibaca kita andaikan B, dan waktu yang dibutuhkan untuk membaca kita andaikan C, maka rumusnya menjadi A= B/C = kpm (kata per menit) Seandainya waktu yang dibutuhkan untuk membaca itu terdapat detiknya (misalnya 3 menit 20 detik), maka waktu itu dikonversikan dahulu ke detik; kemudian rumus di atas dikali 60 detik. A= B/C = x 60 detik =kpm (kata per menit) Contoh Jumlah kata yang dibaca adalah 1500 kata; lama membaca adalah 4 menit 10 detik (=250 detik); maka kecepatan membacanya adalah: 1500/250 x 6 x 60 = 360 kpm. Untuk mengetahui kecepatan kita dalam membaca, bacalah tulisan berikut ini (ditulis oleh Kartono Mohamad, mantan IDI, berjudul "Dengan Retina Buatan, Dunia Kembali Menjadi Terang" dalam Harian KOMPAS, 14 November 1999, hlm. 4). Jumlah kata dalam tulisan ini adalah 803 kata, digenapkan menjadi 800 kata. Untuk menghitung kata di dalam bacaan digunakan cara berikut: Pertama, hitunglah jumlah kata dalam sepuluh baris; kemudian dibagi sepuluh. Hasilnya adalah jumlah rata-rata kata perbaris. Kedua, hitunglah jumlah baris dalam tulisan yang kita baca; kemudian kalikan dengan jumlah rata-rata per baris tersebut. Hasilnya adalah jumlah kata yang kita baca. Waktu mulai membaca jam:.......... sumber bpkpenabur Anda dapat meningkatkan kecepatan membaca secara signifikan dalam dua puluh menit ke depan dengan melaksanakan dua petunjuk sederhana berikut ini. Pilihlah buku yang Anda ingin, atau perlu baca. Ini bisa dijadikan bahan berlatih… Mata menerima informasi jauh lebih cepat daripada telinga. Namun,banyak orang masih ingin “mendengar” perkataan dalam benak mereka seraya membaca, meskipun sebenarnya tidak perlu begitu. Dengan menuntut untuk “mendengar” setiap kata, kita benar-benar melambatkan pembacaan kita. Kita hanya dapat “mendengar” perkataan sekitar 250 kata permenit, tetapi kita dapat melihat kata dengan kecepatan 2.000 kata per menit atau lebih. Kita juga tidak perlu harus melihat setiap kata untuk memahami materi yang kita baca. Biasanya bukan kata itu sendiri yang penting, melainkan gagasan yang disampaikan kata-kata tersebut. Jika kita hanya membaca kata-kata kunci, anda akan memangkas jumlah kata yang perlu dibaca setidaknya 70%. Dan karenanya meningkatkan kecepatan baca tiga atau empat kali lipat. Anda dapat meningkatkan kecepatan membaca secara signifikan dalam dua puluh menit ke depan dengan melaksanakan dua petunjuk sederhana berikut ini. Pilihlah buku yang Anda ingin, atau perlu baca. Ini bisa dijadikan bahan berlatih. Mulailah membaca setiap baris teks, tidak di awal baris sekali, tetapi dua atau tiga kata dari awal baris. Dengan cara yang sama, berhentilah membaca dua atau tiga kata dari akhir baris. Dengan demikian , akan mengurangi jumlah teks yang perlu anda pandangi. Tambahkan alat bantu fisik dengan meletakkan tangan mendatar di atas tiap halaman buku dan gerakkanah maju mundur sepanjang halaman dengan gerakan menyapu. Gerakkan tangan menuruni halaman dengan kecepatan tetap. Mulailah menggerakkan tangan menuruni halaman dengan kecepatan semakin tinggi. Kecepatannya harus lebih tinggi dari yang anda rasa mungkin untuk merekam apapun. Biarkan mata mengikuti ujung jari menuruni halaman, tetapi tetap dalam batasan gerakan “sapuan” tadi. Percepatlah hingga anda hanya menghabiskan 4 atau 5 detik per halaman. Pada kecepatan ini, mula-mula anda akan merasakan segalanya kabur. Namun jika bertahan, beberapa kata akan mulai menonjol di setiap halaman dan itulah sebagian kata kunci. Ini bukti menarik bahwa otak sebenarnya memproses sebagian besar teks buku tersebut. Saat kembali membaca pada “kecepatan normal”–setelah dua puluh menit membaca sangat cepat– anda akan menemukan bahwa anda membaca jauh lebih cepat daripada sebelumnya.
Ini Artikel bagus dari beberapa sumber, so di copaste aja lagi biar bisa dibaca terus :Cara Cepat Membaca Cepat Saat ini, kita dihadapkan pada arus banjir informasi yang tidak dapat dicegah. Coba lihat, jumlah daftar buku, artikel,koran dan majalah baru yang terbit sepertinya tidak ada habisnya. Konsekuensinya,..hm..anda akan dicap “gagap informasi” kalau memilih tidak mau berurusan dengan informasi baru. Jadi ? Cara yang paling bijak adalah terapkan pola membaca cepat. Dan mulailah melatih dengan kebiasaan baru ini.
Jangan Membaca Per Kata
Tahukan anda bahwa mata kita hanya menangkap informasi ketika berhenti bergerak. Sehingga pada waktu kita membaca, apabila kita merasa mata kita tidak pernah berhenti bergerak sama sekali ketika membaca adalah perasaan yang keliru. Karena sebenarnya ketika membaca, mata kita mengalami beberapa jeda. Yaitu bergerak- stop- membaca-bergerak-stop-membaca dst. Tidak percaya? Anda bisa membuktikan teori ini dengan duduk berhadap-hadapan dengan orang yang menghadap buku dan cobalah perhatikan gerakan mata mereka. Gerakan mata mereka pasti memiliki pola yang sama dengan teori diatas. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kunci membaca cepat adalah meminimumkan jumlah gerakan mata berhenti dan pada saat yang sama memaksimumkan jumlah kata yang terbaca dalam setiap satu putaran gerakan mata.
Ada beberapa kelompok cara membaca. Pola pertama adalah ketika membaca, satu halaman buku, umpamanya, mata pembaca mencari dan membaca satu persatu kata dalam satu halaman tersebut. Sedangkan pola kedua adalah pembaca mengelompokkan kata dalam satu grup. Dan pola baca ketiga adalah menyadari bahwa sebenarnya dalam satu halaman buku itu hanya akan terdapat beberapa bagian kunci saja yang berguna bagi pembaca sehingga ketika membaca, matanya melakukan gerakan cepat atau diistilahkan dengan “scan” halaman buku tersebut baik dengan cara vertikal ataupun horisontal pada saat yang bersamaan.
Anda pasti akan memprotes teori ini dengan mengklaim bahwa pembaca cara pertama pasti akan lebih menguasai material bacaan dibandingkan dengan pembaca cara ketiga. Suatu pernyataan yang masuk akal. Namun, ceritanya akan menjadi berbeda apabila kita diharuskan membaca tiga buah buku dalam waktu semalam!!!. Anda pasti sudah akan lelah luar biasa begitu menyelesaikan membaca beberapa bab dari buku pertama.
Sehingga cara membaca yang paling bijaksana adalah dengan mengkombinasikan ketiga pola baca tersebut. Caranya adalah pertama dengan menggunakan pola baca ketiga untuk menemukan informasi yang dicari dan selanjutnya menggunakan cara baca kedua dan pertama untuk lebih memahami bagian yang penting tersebut. Dengan cara ini maka energi kita ketika membaca hanya dihabiskan untuk bagian –bagian yang paling berguna saja dari bacaan tersebut.
Namun merubah kebiasaan pola baca pertama ke pola baca kedua dan ketiga mengharuskan kita untuk merubah strategi membaca visual kita. Artinya kita harus menghentikan kebiasaan “mengucapkan bacaan kembali dalam hati” dan mencoba untuk “mempercayai gerakan mata”. Apakah ini susah ? Sebenarnya tidak. Perubahan cara membaca bisa sukses kalau kita juga merubah proses mental kita pada waktu membaca dari “ melihat - > mengucapkan -> mengerti” menjadi hanya “ “melihat ->mengerti”.
Cara paling cepat untuk menghentikan kebiasaan “mengucapkan bacaan dalam hati “ adalah dengan meningkatkan kecepatan membaca sedemikian rupa sehingga tidak dapat diucapkan kembali dalam hati. Hal ini berarti kita merubah strategi cara kita membaca dari kata per kata menjadi satu grup kata dalam tiap gerakan mata. Banyaknya kata yang dapat dikelompokkan per satu grup ini tidak terbatas. Kadang-kadang kata yang dikelompokkan dapat berasal dari beberapa baris. Bayangkan !! Cobalah untuk melakukannya, anda akan segera sadar bahwa anda tetap membaca namun dengan cara yang berbeda. Apabila kemudian hati kecil anda berkata “ Tetapi sebenarnya ini bukan 100% membaca “ maka berarti pikiran anda masih beranggapan bahwa definisi membaca adalah mencari kata satu per satu kata dan mengucapkannya kembali dalam hati.
Seleksi Ketika Membaca
Ketika kita membaca suatu bacaan dengan metode membaca cepat, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin namun untuk mengidentifikasi dan memahami makna dari bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini kedalam memori jangka panjang dalam otak kita.
Bayangkan apabila anda sedang mencari harta karun di suatu danau. Adalah tidak mungkin untuk menyelami setiap meter dari danau tersebut. Langkah yang benar, adalah anda harus memulai dengan menyewa kapal yang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi setiap barang yang mungkin serupa dengan harta karun. Dengan cara ini, maka seluruh danau telah di seleksi dengan cepat, menandai area-area tertentu yang dicurigai dan baru memulai menyelam di area tersebut. Dengan cara ini, maka kemungkinan kita menemukan harta karun akan tinggi karena kita tidak membuang waktu kita untuk menyelami area danau yang tidak ada apa-apanya.
Prinsip yang sama dapat dipraktekkan ketika membaca. Sebelum kita memulai membaca, kita harus tahu dahulu apa tujuan dan informasi yang akan dicari. Selanjutnya tujuan ini akan mengubah alam bawah sadar kita menjadi radar dalam menseleksi bacaan. Selain dengan menggunakan radar, hasil membaca juga akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode membaca berlapis. Bagaimana bentuk dari metode membaca berlapis diuraikan dibawah ini:
Selain cara tersebut, ada beberapa cara lain untuk membaca dengan lebih selektif yaitu: Membaca Cepat
Atruan Hruuf Dlaam Ktaa Tiadk Penitng
Wlauaupn sdauuh bsabnag, bariin sjaa…
Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, atruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng.
Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernaatakan, teatpi ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. Laur bisaa kan?
Skearang klaau pkaai bhasa Ignrgis:
“I cdnoult blveiee that I cloud aulaclty uesdnatnrd what I was rdgnieg: THE PAOMNNEHAL PWEOR OF THE HMUAN MIND. Aoccdrnig to a rscheearch at Cmabridge Uinervtisy, it doesn’t mttaer in what oredr the ltteers in a word are, the only iprmoatnt thnig is that the frist and lsat ltteer be in the rghit pclae. The rset can be a taotl mses and you can stlil raed it wouthit a porbelm. This is bcuseae the huamn mnid deos not raed ervey lteter by istlef, but the wrod as a whloe. Amzanig huh?” Membaca cepat dan efektif
I. Kecepatan membaca
Mengembangkan keahlian membaca cepat
***
Membaca cepat adalah keterampilan yang sangat bermanfaat untuk keperluan membaca sekilas dan biasanya mencegah kita bosan. Namun membaca cepat tidaklah diperlukan jika ingin mendengarkan kata-kata di dalam benak anda. Tujuan yang berbeda membutuhkan kecepatan membaca yang berbeda.
Cara membaca cepat
Cari cepat dengan Label sama :
31 Agustus, 2007
Cara Cepat Membaca Cepat
Diposting oleh Al muhandis pada pukul 8:25 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Hi all. How are you?
Posting Komentar