19 Juni, 2009

Nama saya Ayu


Siang itu ana berangkat menuju Jalan Veteran Padang. Setelah hampir sampai ke tempat yang dituju, ana berhenti di gang masuk. Tempatnya persis di dekat simpang empat Jalan Damar. Saat memarkir motor, mata ana tertuju pada dua orang anak jalanan yang asyik bergurau dan berkelakar bersama temannya. Sepertinya mereka sudah demikian akrab. Menurut ana mereka dua orang kawan yang sangat akrab. Satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Perkiraan ana umur mereka tidak lebih dari 10 tahun.
Timbul keinginan dalam hati ana untuk berbicara dengan mereka. Ana berharap nantinya bisa berbincang tentang banyak hal dalam dunia anak jalanan tersebut. Ana kira dunia anak jalanan adalah dunia yang penuh dengan tantangan kehidupan yang besar. Tak jarang dalam media diberitakan tentang nasib mereka yang dianiaya, dilecehkan baik secara moriil maupun materiil. Di kota-kota besar, itu lazim terjadi. Sehingga pada akhirnya kehidupan mereka menjadi suram dan tak punya masa depan.
Perlahan ana mendekati mereka kemudian berdiri dekat pagar selokan di samping lampu lalu lintas. Anak-anak tersebut tetap berkelakar. Namun jika lampu merah, mereka bergegas menuju mobil-mobil angkutan kota yang berhenti kemudian menyanyikan lagu. Tak berapa lama jedanya, setelah mereka melantunkan lagu maka tangan-tangan kecil tersebut mulai menadah kepada para penumpang angkot. Mobil-mobil pribadi juga tak luput dari incaran mereka.
Ketika lampu berwarna hijau, mereka kembali kepangkalan di samping lampu lalu lintas. Ana mulai mendekati mereka dan mencoba berbicara. Anak yang perempuan sepertinya agak curiga dengan keberadaan ana. Dan sedikit mengambil jarak. Sambil tersenyum ana menanyakan nama anak yang laki-laki." Siapa namanya, dik ?", sapa ana dengan ramah. " Nama saya ayu, da", balasnya dengan senyum khas anak-anak." Ayu ?, kok namanya seperti nama perempuan ?", tanya ana lagi meyakinkan. Anak tersebut kemudian tertawa dan membetulkan topi yang dipasang diatas kepalanya ", Ya, saya memang perempuan. Saya tomboy !.", dengan polos dan tanpa bersalah anak ini tertawa lepas kepada ana. Tinggal ana yang kebingungan sambil membayangkan beragam hal tentang kehidupan anak-anak ini.
Ya Allah , berikan kesempatan kepada kami nantinya untuk dapat membahagiakan mereka dan menjadikan mereka anak-anak yang taat kepada-Mu.

Tidak ada komentar: