16 Mei, 2009

Bea Parkir RS M Djamil Padang


2 hari yang lalu ana baca di koran singgalang bahwa dishub akan melakukan peninjauan ke RS M Djamil Padang sekaitan dengan adanya pungutan parkir dua kali di Instansi tersebut. Jika ternyata benar, maka akan diambil tindakan tegas. Ana mengucapkan syukur Alhamdulillahirabbil 'alamin atas pernyataan dari Dishub tersebut. Semoga nantinya bisa direalisasikan. Berita itu cukup menggembirakan sekaligus juga menggelikan bagi ana pribadi. Bagaimana Dishub tidak tahu masalah tersebut selama ini ? karena ana kira tentulah sudah pernah mereka ( aparat ) atau minimal keluarga mereka yang duduk di Dishub berkunjung ke RS M Djamil. Jika pernah berkunjung, tentu saja sudah tahu masalah tersebut. Memang menjengkelkan tatkala kita yang hanya memakai motor, dipungut biaya parkir 2 kali. Seperti yang pernah ana tulis di blog ini, setidaknya kita butuh uang Rp 2000,- atau minimal Rp 1000,- ( jika punya pecahan Rp 500,-) untuk masuk ke RS tersebut. Pada kupon di parkir I tertulis bea parkirnya adalah Rp 500,- namun biasanya aparat 'nakal' disana tidak akan mengembalikan uang kita Rp 500,- lagi jika kita tidak memintanya (dipaksa ?). Seakan sudah sebuah aturan bagi mereka, jika tak minta tak dikembalikan. Naudzubillah. Itu pada parkir I. Setali tiga uang dengan parkir kedua, uang parkir dipungut juga dengan perlakuan yang sama. Seakan inilah kesepakatan yang mereka telah buat. Ana tak tahu pasti apakah dalam permasalahan ini, direktur dan petinggi RS yang notabene bolak-balik kesana merestui itu atau tidak.
Ana pribadi sudah sering berselisih dengan para juru parkir di M Djamil. Bahkan dulu hampir tiap kesana. Ana hanya mencoba memberikan kritikan bagi perbuatan mereka yang melakukan pemungutan dua kali dan tidak mengembalikan uang RP 500,- kembalian parkir. Pernah satu kali hampir saja terjadi bentrok fisik ana dengan mereka. Ana sudah dikata-katai dengan kata-kata kasar. Namun, saat itu ana mencoba mengendalikan emosi sendiri dan terus menaikkan tingkat emosi mereka. Walaupun sebenarnya ana sadari boleh jadi nantinya mereka akan memukul lantaran tak bisa mengendalikan emosi. Beruntung, akhirnya saat mereka sudah hampir memuncak emosinya mereka mengalah. Dan membiarkan ana untuk tak membayar parkir I ...... Padahal waktu itu mereka (sekitar 3 orang) sudah berkumpul mendekati ana (2 orang) sambil teriak-teriak. Dan waktu itu malam hari !. Karena sudah terlalu sering berdebat dengan para juru parkir, ana merasa bosan dan sepertinya tidak ada gunanya juga berdebat dengan mereka. Sebagaimana yang pernah mereka sampaikan, mereka hanya menjalankan tugas. Yah, kebijakan pemimpin lagi. Tunggulah saatnya nanti ketika Allah swt meminta pertanggungjawaban kalian. Langkah yang ana ambil saat ini hanya mengikuti aturan saja (membayar 2 kali !). Untuk uang parkir yang hanya Rp 500,- maka ana siapkan selalu uang recehan. Dan jika uang Rp 1000,- ana minta kembaliannya.
Sudah terpikir juga dulu nya untuk mengadukan masalah ini kepada direktur RS dan Pemko namun belum terlaksana. Syukurlah sudah sampai masalahnya ke Dishub. Moga cepat diselesaikan.

1 komentar:

nanang mengatakan...

Wah, ternyata kita senasib. Baca pengalaman saya juga di sini http://padang-overview.blogspot.com/2009/06/rumah-sakit-m-jamil-padang-secuil-info.html