26 April, 2009

ber amar ma'ruf nahi mungkar


Sekitar pukul 10.30 wib ana berangkat ke Labdas dan browsing internet beberapa saat. Menjelang siang ana keluar dan bermaksud untuk berangkat ke rumah. Saat menuju arah ke Perpus, ana bertemu dengan dua anak remaja. Laki-laki dan wanita satu motor. Seperti kebanyakan rekan-rekan yang lain, timbul juga kecurigaan dalam diri ana. Hari ini hari minggu. Wajar saja banyak muda-mudi yang berada di kampus unand hari . Macam-macam saja kerja mereka tentunya. Ada yang mengadakan acara, semisal acara FSI, BEM atau organisasi kampus lainnya. Ada juga sebagian yang hanya duduk-duduk sambil menikmati pemandangan indah.
Untuk dua orang remaja ini, kecurigaan dalam diri ana adalah mereka sepasang kekasih. Berangkat dari kecurigaan ini, ana berhenti didekat satu rumpun bunga sehingga agak terlindung dari pandangan mereka. Sebelum ana berhenti di dekat bunga ini, ana sudah berpapasan dengan mereka karena kami berhadapan saat motor kami saling melintas. Beberapa meter setelah kami berpapasan, mereka berhenti di bawah pohon pelindung yang ada disepanjang jalan. Beberapa saat mereka berada disana, ana melihat gelagat yang cukup mencurigakan. Tanpa pikir panjang lagi, ana menghidupkan motor dan meluncur menemui mereka. Dengan di dahului salam, ana mulai membuka pembicaraan langsung ke maksud yang ana tanyakan. "Beradik kakak ya?", kata ana. "iya, kak. Adik ini sedang belajar motor. Dijalan luar tadi banyak mobil orang berburu babi. Dia takut sehingga kami belajar motornya disini", jawab yang laki-laki dengan hati-hati. "Adik kandung ?", kejar ana. "iya, kak", jawabnya lagi. "Muhrim ?", cecar ana tak mau kehilangan argumen. "Iya", jawab mereka. " Di sini jangan berbuat macam-macam kalau tidak, kita khawatir nanti bisa saja bencana alam datang semisal gempa atau yang lainnya", jelas ana panjang lebar stelah mereka mengatakan bahwa mereka adalah beradik kakak. Walau dalam hati ana masih ragu apakah mereka beradik kakak atau tidak. Namun ana berhusnudzon demikianlah adanya. Semoga saja dengan sedikit penjelasan tadi mereka menyadari bahwa di daerah ini masih ada orang yang peduli dengan norma-norma akhlak.
Di daerah kampus ini sebenarnya sudah ada kasus-kasus amoral yang terjadi. Kalau kita tidak mau mengatakannya banyak. Cukup mengatakannya beberapa kasus. Informasi ini ana dapatkan dari para pemuda sekitar, dari mahasiswa dan dari satpam kampus. Dan tentunya sumber yang cukup valid bagi ana adalah diri sendiri, sudah pernah memergoki. Tak jarang kasus-kasus yang dipergoki oleh para penjaga keamanan, diselesaikan dengan cara 'damai'. Para penjaga keamanan bahkan sebagiannya masih ingat dengan jelas para pelaku yang berstatus mahasiswa, lantaran mereka melihatnya saban hari tatkala melewati gerbang kampus.
Sungguh riskan dan menyedihkan memang, tatkala dibiarkan kerusakan akhlak terjadi di lingkungan kampus nan asri ini. Sudah barang tentu nantinya azab Allah akan mudah datang. Padahal kondisi di kampus ini boleh dibilang cukup menegangkan. Sebelah kiri dan kanan kampus, jurang menganga lebar. Kalau lah Allah ingin longsorkan sebagian saja dari bukitnya maka akan hancurlah berbagai fasilitas yang ada disini.
Yang jelas bagi kita sebagai ummat muslim diperintahkan untuk ber amar ma'ruf nahi mungkar agar Allah tidak mendatangkan musibah lantaran kelalaian kita. Bagi sebagian rekan-rekan mahasiswa yang mengenal islam dengan baik, maka sudah menjadi kewajiban bagi kalian untuk ber amar ma'ruf nahi mungkar agar tidak terjadi kerusakan akhlak dilingkungan kita. Iklan politik salah satu caleg ketika pemilu kemarin bisa jadi motivasi bagi kita ....., Kalau tidak kita, siapa lagi ?
wallahu a'lam

Tidak ada komentar: