22 Desember, 2008

Mukhoyyam lagi nih ...


Alhamdulillah pada periode ini ana dapat kembali mengikuti mukhoyyam tarbawi. Ajang pelatihan bagi para kader agar senantiasa bersiap siaga di medan jihad. Saat-saat pelatihan ini senantiasa ana tunggu. Yah, momen yang menyenangkan. Setiap kali ana mengikuti mukhoyyam, ada kerinduan akan terjun ke medan tempur yang sebenarnya. Tentunya di medan tempur yang sebenarnya lebih menjanjikan kesyahidan... Subhanallah semoga Allah mengabulkan.
Ada-ada saja cerita seru yang ana dapatkan dan ukir di setiap sesi mukhayyam. Alhamdulillah. Dulu, walaupun tidak sempat ana ceritakan kelanjutannya, ada kisah lucu tentang salah satu kelompok mukhoyyam yang menjahili kambing penduduk pada akhirnya komandan menghukumnya dengan dijemur diatas panas terik. Mukhoyyam berikutnya ada cerita tentang kelompok "bujang" yang fenomenal dengan lagunya "tolak-tolak bujangan sekarang juga". Tak ketinggalan juga dengan kehilangan sepatu, periuk, sambal dan berbagai macam atribut lain lantaran tidak jeli dalam hirosah malam.
Pada Mukhoyyam kali ini ana pertama kali cukup terkesan juga dengan perilaku seekor kambing yang mampu memanjat batu ukuran raksasa (kurang lebih tingginya 4 meter) dengan santainya. Subhanallah. Mungkin kambing itu tidak peduli dengan kami yang sedang serius mendengarkan penjelasan dari salah seorang anggota kopaska tentang pbb, namun perilakunya cukup membuat sebagian ikhwah yang melihatnya menjadi terkagum-kagum.
peristiwa yang cukup mengesankan juga adalah kelompok kecil kami yang berperang di tepi air. Tak berlebihan jika ana namakan saat itu "pasukan katak". Dalam penyerangan ke benteng lawan, kami memilih jalan di aliran air. Dan langsung menuju ke arah benteng. Saat pertempuran tidak seimbang, kami lari ke dalam air dan menggunakan strategi peperangan air... mungkin karena ana sudah terbiasa di medan yang beraliran air deras daripada lawan, maka mereka akhirnya mengalah dan memilih mengundurkan diri. Sekelumit kisah peperangan air ini cukup sederhana , namun bagi ana amatlah penting dalam melatih ketangkasan setiap prajurit yang terjun di medan perang. Setiap prajurit sebaiknya menguasai berbagai medan perang. Darat, air,ataupun udara. Sehingga nantinya jundullah bisa menaklukkan dan mengalahkan lawan karena mereka mahir disegala medan tempur. Ah, rasanya naluri perjuangan perang-perangan yang dulu terbiasa ana lakukan bersama teman-teman di waktu kecil di kampung, sedang bangkit kembali. Diwaktu ana kecil dulu sudah terbiasa di lingkungan anak-anak yang suka berpetualang dan akrab dengan alam yang menantang... sehingga di mukhoyyam ini ana sangat suka medan tempur yang berat-berat seperti di air tadi.
Pada malam terakhir tenda kami di guyur hujan dengan lebat nya, alhasil kami tidur kedinginan. Ana pada akhirnya juga tidur hanya diatas tanah, karena tak kebagian alas tidur. Saat bangun ditengah malam, terasa celana ana basah karena rembesan air di tanah. Alhamdulillah waktu itu ana dapatkan kertas pembungkus nasi agar celana tak lebih basah lagi. Kemudian tidur lagi dalam dingin nya malam .... Sebuah catatan lagi tentunya agar dalam setiap pertempuran agar senantiasa siap dengan segala perbekalan dan amunisinya. Ana ingat pada awal mukhoyyam, anggota kelompok ana dihukum dengan 5 kali push up lantaran ana dan satu orang ikhwah, mukhoyyam dengan membawa sandal jepit... he.. he... afwan ya Akh...

Tidak ada komentar: