09 Oktober, 2008

Kapan kita akan bisa tenang ?

Hari senin, 6 Oktober 2008 kemarin ana sholat 'isya di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang. Setelah sholat, ana buka-buka sms di HP kemudian berbincang dengan rekan yang kebetulan juga sholat di Masjid tersebut. Setelah itu senua, ana perhatikan hanya tinggal ana dan seseorang (yang sedang sholat di bagian depan masjid). Ana bergegas turun karena khawatir herman (teman) kelamaan menunggu di lantai 1 masjid. Saat menuju pintu masjid, ana melihat pintu sudah ditutup. Ana berprasangka baik, mungkin saja belum di kunci. Namun, ternyata dugaan tersebut salah. Pintu sudah di kunci dari luar. Ana beralih ke pintu masjid satu lagi. Namun, ternyata juga di kunci. Kemudian alternatif terakhir adalah pintu yang bersebelahan langsung dengan toilet. Bergegas ana kesana. Namun, lagi-lagi dikunci dari sebelah luar.
Saat ana mencoba mengintip kebagian luar masjid melalui pintu tersebut, ternyata ada seorang bapak belakangan ana ketahui ternyata pemegang kunci masjid tersebut. Dengan sedikit garang sambil menggerutu beliau membuka pintu masjid dan berkata dengan tidak bersahabat. Ana katakan pada beliau ,"Masjid ini pintunya dikunci ya ?" dengan gaya seakan-akan orang baru disana. Tapi, bukannya beliau meralat atau mengubah sikap kurang sopannya. Malahan semakin garang. Ana akhirnya meninggalkan beliau yang terus saja berbicara yang kurang enak rasanya jika di dengarkan. Ana lihat HP, ya Allah... baru pukul 20.00 wib malam. Artinya baru beberapa menit yang lalu sholat 'isya dilaksanakan.....
Ana akhirnya menyampaikan kejadian tersebut pada herman dan berjanji utk menulis pengalaman tersebut di blog. Ana hanya maklum dengan kondisi bapak tadi... ( walaupun kurang mengerti kenapa masjid dikunci dan ditutup secepat itu).
Mudah-mudahan pengalaman seperti ini tidak terjadi pada orang lain. Semoga juga masjid-masjid kaum muslimin yang lain tidak mencontoh hal seperti itu... Amiiin

Tidak ada komentar: