14 April, 2008

Tadabbur Qs Ali Imran ayat 133-135

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri [229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali Imran 133-135)


Dalam ayat diatas, Allah swt memotivasi umat islam agar bersegera meraih impian yang dijanjikan oleh Allah swt kepada mereka. Ya, Syurga tempat kesenangan yang didambakan. Tempat yang dipenuhi dengan segala keindahan. Motivasi agar bersegera menuju syurga Allah swt berikan agar umat islam tidak berlalai-lalai dengan dirinya.
Pada ayat selanjutnya, Allah menjelaskan apa saja ciri-ciri orang yang akan mendapatkan kenikmatan yang telah dijanjikan tersebut sekaligus menjelaskan bagaimana kriteria orang-orang yang bersegera yang dimaksud-Nya.
Ciri pertama adalah "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya)". Dalam banyak buku-buku psikologis orang materialis yang notabene menuhankan harta, mereka dengan gamblang mengungkapkan bahwa agar seseorang itu hidup berbahagia dan hartanya bermanfaat bagi dirinya maka ia harus menyumbangkan sebagian hartanya untuk orang lain. Mereka mendasarkan hal tersebut dari pengalaman-pengalama n yang mereka dapati di lapangan. Ternyata mereka akhirnya memiliki kesimpulan tersebut setelah melalui berbagai kondisi berhubungan. Tak disangkal lagi, bahwa dengan membantu orang lain, hakikatnya ternyata membantu diri sendiri. 14 abad lalu ternyata Al Qur'an sudah berbicara tentang itu. Untuk mendapatkan syurga dan kenikmatannya sebagian harta harus di infakkan. Ada banyak kisah lain yang membuktikan pernyataan Al Qur'an ini. Penulis sendiri mengalami ini tatkala tahun lalu hanya memiliki uang Rp. 5000,-. Namun dengan keyakinan bahwa jika diinfakkan maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik dan akan memberikan ganjaran di Yaumil Akhir nanti. Akhirnya uang itu di infakkan saat Jum'at. Alangkah terkejutnya penulis tatkala setelah jum'at ada uang yang diserahkan kepada penulis dan mereka mengatakan bahwa uang itu adalah uang jasa penulis untuk sebuah pekerjaan sebelum ini. Subhanallah. Jumlah uang yang diberikan pun lima kali lipat dari sebelumnya.Subhanallah.
Ciri yang kedua adalah "dan orang-orang yang menahan amarahnya". Amarah, setiap orang pasti pernah marah. Ada berbagai sebab yang membuat seseorang marah. Namun tatkala amarah itu bisa ditahan dan tidak lepas kontrol maka orang nya akan mendapatkan ganjaran yang besar di hadapan Allah swt. Jadikanlah amarah itu kuda, namun tali kekangnya kita pegang dengan kuat.
................... (lagi ngantuk... ntar dilanjutin deh)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Impressora e Multifuncional, I hope you enjoy. The address is http://impressora-multifuncional.blogspot.com. A hug.