27 Februari, 2008

Apa memang itu obatnya ?


Tak urung, hati ini menjadi kurang enak tatkala melihat beberapa orang rekan main game. Ada sebuah penyesalan dalam bathin ini dengan tingkah laku yang demikian. Lebih parah lagi tatkala sholat isya' pun dilalaikan secara berjamaah diawal waktu. Kenangan seperti ini rasanya seperti menguak lagi masa-masa kelalaian dulu. Tak dapat dipungkiri, rata-rata manusia yang hidup dizaman akhir ini telah mencatat sejarah-sejarah masa kelam dalam dirinya. Baik itu masa kanaknya maupun masa remaja ataupun masa dewasanya. Karena ada titik balik yang diberikan Allah Swt maka sebagian dari mereka kembali menata hidup yang tersisa. Untuk kembali mengumpulkan ketertinggalan-ketertinggalan yang berserakan.
Ada bermacam cara yang dilakukan orang ketika menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya. Masalah. Itulah penyebab mengapa mereka lakukan.
Salah satunya mungkin adalah seperti yang dilakukan beberapa orang rekan ana ini. Bermain game. Wajar saja, sebagai cara pelampiasan mereka akan masalah yang dihadapi. Namun, menurut ana menjadi tidak wajar ketika permainan itu menjadikan mereka lupa akan tugas dan fungsi mereka sebagai hamba Allah swt yang mengakui Allah adalah segalanya. Perintah Allah swt adalah diatas semua perintah yang ada.
Sejujurnya, ana juga pernah terseret dengan permainan game komputer. Hingga larut malam, ana duduk didepan komputer untuk menyelesaikan setiap tahapan permainan yang disajikan. Namun setelah dipikir lebih jauh, ada banyak kerugian yang kita alami. Diantaranya, waktu luang yang sia-sia, listrik, istirahat menjadi kurang, mata yang menjadi lelah atau bahkan sakit lantaran jika bermain game kita senantiasa mempelototi monitor tanpa berkedip.
Ada banyak alasan beberapa orang rekan ana ketika diprotes tentang hobbynya bermain game. Hiburan, menghilangkan kebosanan, adanya strategi dalam game, hingga keinginan untuk mengembangkan analisa. Subhanallah, kedengarannya memang indah dan bagus. Tapi, ana pikir lagi ..... Apa memang itu obatnya ya ... ?
Kala sedih atau bosan, ana terkadang melampiaskannya dengan baca Al Qur'an. Rasanya semakin enak tatkala emosi kita sedang goyah membacanya. Bahkan tatkala itu ada keindahan tersendiri dalam bahin ini. Ada kedekatan dengan Sang Maha Pencipta. Mungkin karena waktu itu kita betul-betul berharap dan dengan penuh ketundukan melampiaskan segala kegundahan hati.
Semoga saja mereka menyadari tentang game tersebut dan secara spontan menanyakan dalam dirinya ... Apa memang itu obatnya ?
Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar: