Sekali sehari ana mengunjungi rumah sakit. Hal ini ana lakukan berhubung ada musibah kecelakaan yang menimpa orang tua. Disini bukan orang tua ana yang dijenguk tapi anak yang menjadi korban kecelakaan tersebut. Di Padang ini tak ada kelurag kami yang menengok sehingga jadilah ana yang di harapkan untuk senantiasa menghibur mereka yang mengalami musibah. Seperti tahun-tahun sebelumnya yang menjadi kebiasaan ana, tidak hanya melihat saudara yang sakit yang menjadi prioritas ana. tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menjadikan tempat berkunjung ini menjadi iktibar yang berarti dalam menempuh hidup ini. kebiasaan yang selama ini menjadi rutin ana lakukan ke Rumah Sakit adalah memperhatikan kerja dari para tenaga medis, memperhatikan pasien yang mengalami musibah, berbicara dengan keluarga pasien, serta menghibur mereka yang mengalami musibah tersebut. Subhanallah, nikmat rasanya ketika berada diantara mereka dan dapat memberikan sedikit kontribusi terhadap mereka.
Hari ini, ana pulang dari rumah sakit dan mampir ke warnet untuk sedikit membagi pengalaman disini. di RS tadi ada sedikit keharuan sekaligus introspeksi yang ana dapatkan. Bagaimana ana melihat seorang perawat yang menangani korban kecelakaan tak ubahnya menangani sebuah komputer. ya, sebuah komputer ketika ana memperbaikinya !. ketika komputer itu bermasalah maka ana dengan segera mendiagnosa dimana letak kesalahannya. apa kira-kira yang telah terjadi terhadap komputer tersebut. Pertama mungkin ana akan memeriksa BIOS, atau windows nya jika sistem yang bermasalah. atau mungkin akan memeriksa apakah ada virus atau tidak. periksa juga perangkat kerasnya yang lain. kemudian software yang berjalan diatas windows nya. Ketika komputer tersebut belum ana dapatkan apa masalahnya, tidak jarang juga ana nyeletuk beberapa kalimat. Atau mungkin dengan sedikit emosi ana memaksa system pada komputer tersebut bekerja sesuai dengan apa yang ana inginkan. Tak jarang juga untuk mematikan komputer itu ana paksakan dengan mematikannya melalui tombol. Secara kasar ! ya bisa jadi demikian.
Nah ini lah yang ana juga merasakan sebuah teguran ketika ke Rumah Sakit hari ini. Ana melihat secara langsung interaksi seorang perawat atau bahkan seorang dokter dengan pasiennya. tak jarang mereka terkadang bersikap seperti yang ana lakukan terhadap komputer-komputer yang bermasalah. Ketika pasien tersebut bisa diajak berkomunikasi dengan baik, mereka berkomunikasi dengan baik. Tapi ketika sang pasien yang terkadang belum mengerti banyak apa yang mesti ia lakukan, maka ana lihat mereka seperti komputer yang ana perbuat ketika berada di rental. Bahkan pada hari ini ada perawat yang teriak-teriak tak karuan terhadap keluarga pasien. Sudah barang tentu mereka yang lagi dirundung duka tersebut akan semakin perih hatinya.
melihat gelagat yang diperlihatkan oleh sang perawat tadi ana sedikit tersenyum sambil menahan haru di dada. Oh, andaikan komputer yang ada di rental ana senantiasa ana perlakukan seperti itu. Alangkah menderitanya ia. Ah, semoga Allah menjadikan hati ini lembut dan bercahaya...
Kisah yang ana paparkan ini mungkin hanyalah sedikit cerita yang ana alami di Rumah Sakit. Ada banyak ibroh yang dapat diambil disana. ya, di tempat persinggahan ini. Rumah Sakit. ketika lagi asyik ngomong dengan salah seorang keluarga pasien tiba-tiba lewat didepan ana sebuah dipan beroda milik RS. dan didalamnya berbaring seorang anak yang mungkin telah menghembuskan nafasnya yang terakhir karena dibelakangnya berjalan seorang ibu muda dengan air mata berlinang dipelupuk matanya.... yah, inilah kehidupan di rumah sakit. Tempat persinggahan sementara ketika akan menunggu sentuhan tangan paramedis dan harapan belaian dari Rabb yang telah menciptakannya. Wallahu a'lam
Rupiah melemah di tengah rilis inflasi Indonesia
1 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar